Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Paling Kurang Mau Buang Puntung Rokok Pada Tempatnya Dululah...

10 Juni 2011   15:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjaga lingkungan sekitar agar kelihatan asri dan apik tidak terlepas dari kesadaran seseorang. Kesadaran itu muncul akibat faktor. Salah satu faktornya adalah kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat (tetapi jangan ditafsir kebiasaan yang saya maksud itu adalah budaya sekelompok masyarakat). Karena menurut saya, budaya memiliki makna yang luhur dan tidak bertendensi negatif.

Salah satu contoh yang paling sering kita temui dalam masyarakat kita dan terkadang menjadi sebuah permasalahan serius di suatu tempat adalah masalah buang puntung rokok. Saya melihat membuang puting rokok di sembarangan tempat apalagi ditempat-tempat umum memiliki kaitannya dengan keasrian dan keapikan lingkungan.

Misalnya, terkadang kita merasa “jijik” sendiri bila di kantor-kantor atau katakanlah ditempat-tempat pelayanan umum, kita temui puntung rokok berserakan di mana-mana. Kenapa ini bisa terjadi, jawabannya karena antara satu dan lainnya tidak peduli bahwa membuang puntung rokok sembarangan itu tidak baik dan dapat merusak pemandangan serta menganggu kenyaman. Tetapi karena masyarakat ditempat itu sudah biasa maka itu bukan sebuah permasalahan lagi.

Paling parah lagi kebiasaan membuang puntung rokok bukan pada tempatnya justru sering terjadi pada tempat di manadi tempat itu memang ada peringatan untuk tidak boleh membuang puntung rokok sembarang tempat. Padahal, meskipun tidak ada larangan tidak boleh buang puntung rokok, semestinya bila kita memang sadar, tidak ada larangan apa-apa pun kita tidak akan membuang puntung rokok itu disembarang tempat yang dapat merusak kenyaman bersama. Tetapi karena sudah biasa seperti itu, orang-orang yang pada awalnya memiliki kesadaran untuk tidak membuang puntung rokok sembarangan tempat, kemudian menjadi tidak peduli juga.

Saya kira ini menjadi sebuah hambatan dan rintangan bila kemudian kita kaitkan dengan keinginan untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kasarnya, membuang puting rokok pada tempatnya begitu sulit dilakukan, padahal itu sebuah pekerjaan yang mudah, apalagi untuk menjaga lingkungan sekitar yang lebih luas lagi.

Menurut saya, untuk membiasakan agar kebanyakan masyarakat kita mau dengan sadar menjaga lingkungan sekitar. Salah satu caranya melalui membiasakan mereka untuk membuang puting rokok pada tempatnya. Kebiasaan ini tidak hanya melalui seruan semata atau melalu peringatan yang ditempel di mana-mana. Tetapi haruslah dilakukan secara sistematis, misalnya pemerintah membuat regulasi yang mengikat agar masyarakat tidak boleh membuang puting rokok disembarang tempat.

Saya selalu bertanya-tanya, kenapa pemerintah tidak mau membuat peraturan seperti itu. Sebab, dinegara-negara lain, katakanlah di Malaysia hal seperti itu sudah lama dilakukan. Saya pernah melihat di Kanada, di kantor-kantor ada tulisan: Jangan merokok dalam jarak 9 meter. Pertanyaannya, kenapa kita tidak?. Mungkin salah satu sebabnya, banyak pejabat-pejabat pemerintah juga sama. Bahkan ditempatnya yang ber-AC pun tidak jarang ada aspak rokok di meja. Padahal jelas-jelas ruangan ber-AC tidak boleh merokok.

Kenapa saya melihat ada korelasi antara disiplin membuang puting rokok pada tempatnya dengan kenyamanan dan kelestarian lingkungan. Ini bisa kita rasakan bila kita mendatangi tempat-tempat yang dengan terang-terangan dan tegas melarang warganya merokok. Suasana lingkungan yang nyaman sangat terasa di sana.Karena secara tidak langsung, masyarakatnya dipaksakan untuk menjaga lingkungannya. Karena itu, berdamai dilingkungan atau menjaga lingkungan agar tetap nyaman, teduh dan sebagainya itu, PALING KURANG MAU BUANG PUNTUNG ROKOK PADA TEMPATNYA DULULAH...(DJH).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun