Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bukti Nyata Masih Ada Teror di Darat dan di Laut Kita

28 Januari 2011   10:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:06 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12962122201274161375

[caption id="attachment_87491" align="alignleft" width="300" caption="Sumber Foto: http://stat.k.kidsklik.com/data/photo/2011/01/21/1203395620X310.jpg"][/caption] Peristiwa yang mengharu biru kita sebagai bangsa kembali terjadi. Dua peristiwa yang sangat menyesakkan dada terjadi dalam waktu yang hampir bersamaan. Sebagaimana semua kita telah mengetahuinya, pada pukul 2.24 WIB terjadi tabrakan antara KA Bisnis Mutiara selatan dan KA ekonomi Kutojaya selatan di Langen sari, Banjar Jawa Barat. Kemudian disusul terbakarnya kapalFeri KMP Laut Teduh 2 ditengah perjalannya di Selat Sunda. Kedua kecelakaan tersebut telah menelan korban baik harta maupun jiwa.

Memang dari satu sisi kita melihat bahwa kecelakaan itu merupakan sebagai sebuah musibah. Artinya tidak ada seorang yang berkeinginan peristiwa itu terjadi. Meskipun kemudian harus ada yang bertanggungjawab kenapa hal seperti itu kembali terjadi.

Saya teringat, ketika seorang teman bercerita tentang rasa ngerinya ketika dia mau melakukan perjalanan. Katanya, saat bila kita pikir-pikir, kalau memang tidak ada urusan yang teramat penting, rasa-rasanya tidak perlulah kita melakukan perjalanan jauh. Karena katanya, tidak ada jaminan apa-apa terhadap keamanan bagi kita. Apakah itu perjalanan udara, laut atau bahkan darat. Katanya, saya merasa sangat trauma bila melihat hampirtidak sepi terjadi kecelakaan-kecelakaan terutama kereta api. Konon lagi itu terjadi karena kesalahan manusia (human error).

Hal serupa saya rasakan juga. Ketika tahun 2009 yang lalu menempuh perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dengan kereta api. Perasaan was-was juga muncul. Takut bila tiba-tiba terjadi kecelakaan yang tidak kita inginkan. Meskipun saya pasrah saja. Alhamdulillah, memang tidak terjadi apa-apa saat itu.

Saya ingin katakan bahwa peristiwa-peristiwa yang kerapkali terjadi itu (meskipun itu terkadang memang sudah takdir) menjadi suatu terror tersendiri. Apalagi kemudian terbukti disebabkan oleh kesalahan manusia. Bila itu memang benar berarti ada sesuatu yang tidak beres. Seharusnya para petinggi-petinggi tidak lalai harus setiap saat mengintruksikan kepada bawahannya agar benar-benar berhati-hati karena menyangkut keselamatan jiwa manusia. Termasuk misalnya, tidak boleh menghidupkan mesin mobil bila sudah berada di dalam kapal laut, atau tidak boleh merokok sama sekali.

Bila ini tidak membawa perubahan. Mengacu pada peristiwa yang baru saja terjadi. Membuktikan bahwa memang masih ada terror di darat dan di laut kita. Termasuk juga di udara. Mudah-mudahan kedepan tidak akan pernah terjadi lagi hal-hal yang sangat mengerikan dan menakutkan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun