Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Salut” pada Israel

1 Juni 2010   03:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:50 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_155102" align="alignleft" width="300" caption="Sbr. Foto: http://www.fajar.co.id/photohead/1275331179F-GAZA-AID-RAID_M-919144-01-02-20100531-135634.jpg"][/caption]

“Luar Biasa Israel”, begitu yang terbentik dalam pikiran saya saat mendengar berita bahwa sebuah kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang menuju Gaza Palestina ditembak pasukan Israel. Kekaguman saya karena Israel pasti tahu bahwa tindakannya itu akan menuai protes dunia. Tetapi mereka tidak peduli dengan itu. Mungkin dalam kamus Israel, “Tembak saja dulu” nanti baru diselesaikan masalahnya. Oleh karena itu, bila tiba-tiba tanpa alasan yang jelas Israel membantai warga Palestina adalah hal yang biasa.

Kenapa Israel melakukan aksi seperti itu? Hal ini disebabkan Israel tahu bahwa apa yang dilakukannya itu tidak akan berefek apa-apa terhadap negerinya. Satu-satunya negara yang berani mengatakan bahwa negara Yahudi sebagai virus bagi dunia adalah Iran. Bahkan Presiden Ahmadinejad dalam suatu pidatonya berani mengatakan: “Israel harus dilenyapkan di permukaan bumi ini”. Karena hanya Iran yang berani seperti itu, maka lihatlah bagaimana usaha-usaha negara-negara yang bersekutu dengan Israel ingin memberangus negara Iran. Mereka mencari-cari alasan melalui PBB agar Iran dapat mendapat sanksi yang berat. Karena itu tak perlu ada pengetahuan apa-apa untuk melihat “Grand Desain” mereka terhadap Iran.

Banyak negara terutama yang warga negaranya (aktivis kemanusiaan) ditembak mati Israel saat ini akan bereaksi memprotes aksi keji Israel itu. Tetapi yakinlah, itu hanyalah “emosi” sesaat. Sebab dalam beberapa hari ke depan, aksi protes seperti itu akan hilang dengan sendirinya.

Kenapa bisa demikian? Jawabanya seperti itu tadi, negara-negara yang ada di dunia saat ini tidak berani berbuat apa-apa terhadap Israel. Karena Israel memiliki  kemampuan yang luar biasa dalam rangka melobi terutama negara-negara yang memiliki hak veto di PBB.

Selain itu, Israel juga memiliki kemampuan yang luar biasa dalam membuat opini-opini. Merekapun tidak akan segan-segan membuat opini-opini lain yang lebih dahsyat yang dapat mengalahkan opini dunia saat ini. Untuk menutupi kasus yang memalukan bagi Israel seperti saat ini, mereka (mungkin) sudah menyiapkan skenario lain yang lebih luar biasa lagi. Kemungkinan lebih mengerikan dari tragedi 9 September 1999, yang pada akhirnya akan menyudutkan kelompok agama lain yang dikenal sangat militan selama ini.

Kita salut pada Israel ,  sebab negara Yahudi itu selalu memiliki akal "bulus". Dalam keadaan terdesak, apapun akan  mereka lakukan  termasuk harus membunuh aktivis kemanusiaan seperti yang terjadi saat ini. Nampaknya etika akan menjadi nomor sekian bagi mereka.

Mengakhiri dominasi Yahudi agar tidak lagi semena-mena seperti yang terjadi saat ini, perlu ada cara-cara lain. Termasuk mengevaluasi kembali, kenapa setiap kali ada rancangan resulosi PBB untuk Israel selalu kandas di tengah jalan. Bila Israel bisa kenapa negara-negara lain tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun