Mohon tunggu...
Djamaluddin Husita
Djamaluddin Husita Mohon Tunggu... Lainnya - Memahami

Blogger, Ayah 3 Putra dan 1 Putri. Ingin menyekolahkan anak-anak setinggi yang mereka mau. Mendorong mereka suka membaca dan menulis (Generasi muda harus diarahkan untuk jadi diri sendiri yang berkarakter).

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kenapa Teman Saya Mendukung Kesebelasan Jerman

3 Juli 2010   05:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:07 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_183967" align="alignleft" width="300" caption="Sbr. Foto: http://www.arthazone.com/photos/news/Jun2008/users/fajarfatahillah/img_jerman_tim.jpg"][/caption]

Terus terang dari awal saya punya hati pada kesebelasan Argentina. Bukan karena apa-apa, karena saya suka pada gaya Messi dalam mengocek bola. Hal serupa juga dikatakan teman saya. Katanya, pada prinsipnya dia suka pada Argentina juga. Tetapi pada pertandingan putaran ke tiga antara Argentina berhadapan Jerman, dia lebih menjagokan Jerman. Bahkan dia berdoa semoga pada pertandingan tersebut, Jerman berhasil mengalahkan Argentina.

Lalu saya pun dibuat bingung oleh pernyataannya itu. Kenapa teman saya itu tiba-tiba bersikeras agar dalam pertandingan itu, Jerman harus menang.

Teman saya itu tidak memberi penjelasan apa-apa kenapa dia mengharapkan agar Jerman tampil pemenang ketika melawan Argentina. Hanya saja dia mengajak saya untuk jalan-jalan mengelilingi kota Banda Aceh.

Pertama dia membawa saya ke kawasan Darusssalam tepatnya kampus Unsyiah. Sampai di sana, teman saya mengatakan: “Coba lihat, kampus Unsyiah itu.   Coba anda baca  tulisan yang ada di  pamflet pada salah satu fakultas itu. Bukankah di sana tertulis, Gedung ini dibangun atas bantuan  Jerman?”. Kata teman saya dengan semangat.

“OOO, begitu, “kata saya. Jadi, itu alasan teman saya kenapa dia bersikeras berdoa agar Jerman menang melawan Argentina.

----

Bila itu alasan teman saya perlu dihargai juga. Meskipun itu semua tidak ada kaitannya dengan sepak bola. Namun demikian, banyak juga yang mengidola sesuatu kesebelasan tidak serta merta karena faktor sepakbolanya. Ada juga faktor lain, misalnya individu pemain atau seperti teman saya itu.

Lalu dalam perjalanan mengelilingi Kota Banda Aceh itu, hayalan saya kembali tertuju pada pasukan Jerman yang pernah singgah di Aceh beberapa hari setelah Tsunami terjadi. Memang harus diakui, banyak hal yang mereka bantu pada saat rekonrtruksi Aceh terutama pada hari-hari pertama tsunami. Hal yang paling saya ingat adalah ketika pasukan Jerman dengan sigap membuat sarana air bersih kepada masyarakat Aceh, yang pada saat itu memang tidak ada sumber air bersih. Selain itu Jerman pada saat itu membuka posko-posko kesehatan.

Bukan hanya itu saja, kemudian rumah sakit Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh dibantu oleh Jerman. Sampai-sampai peralatan rumah sakit dalam nominal yang tidak sedikit. Bahkan ada beberapa peralatan yang diberikan Jerman banyak yang tidak dapat digunakan disebabkan karena kurangnya SDM dalam mengoperasikannya. Memang kita akui, dalam rangka membangun kembali Aceh pasca Tsunami bukan hanya saja yang turut ikut membantu. Bila kita jogging di lapangan Blang padang Banda Aceh, terlihat disekeliling lapangan terdapat ratusan prasasti ucapan terima kasih kepada negara-negara donor. Namun bila dibandingkan dengan Argentina, bangsa Jerman lebih banyak membantu.

Karena itu, dalam pertandingan antara Jerman VS Argentina pada babak ketiga Piala Dunia FIFA yang berlangsung tanggal 3/7 nanti malam, itu sebabnya teman saya bersikeras agar Jerman menang. Dan, pilihan teman saya sah-sah saja. Tidak ada yang salah sebagaimana yang lain menjagokan Argentina.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun