Berkutat pada diktum-diktum sakral,
Kita dibutakan pada realitas fundamental.
Berkutat pada tafsir-tafsir nafsu kuno,
Kita dijejali hegemoni romantisme Ronggowarsito.
Atas nama deradikalisasi,
Kita melegitimasi hegemoni.
Atas nama keagungan Tuhan,
Kita melegitimasi pembunuhan,
Kadar otak yg mentah,
Dipaksa menjadi tauladan megah,
Bagi pemuda-pemuda bangsa terjajah.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!