Setelah beberapa hari kemudian, ada beberapa pesanan dari kampung halaman saya. Dan cetakan ketiga berlanjut. Kali ini seratus eksemplar! Dan habis...
Selain dari kampung halaman, ada uga pesanan beberapa kawan yang tinggal di Sydney ikut pesan mereka suka baca postingan saya di akun facebook saya. Katanya, gaya tulisan saya yang kasual dan mengalir itu mudah dipahami. Mereka suka. Kini mereka penasaran, giana sih novel saya. Selusin Novel pun saya kirim kesana.
Ketika habis, saya benar-benar mengehentikan cetakan novel saya. Ada yang  bilang saya terlalu idealis. Tapi saya punya pemikiran sendiri. Saya pengin novel fisik saya beredar dengan jumlah yang terbatas, biar special, walau nggak pakai telur. Selebihnya, saya ingin menjual karya saya dalam format E-book di google playbook.
Minggu lalu, saya mengajukan novel saya dalam program partnership dengan Google Playbook, dan kini tengah dalam peninjuan. Moga lolos.
Segitu aja sih yang bisa saya tuliskan, bahwa jadi penulis Indy tuh nggak sesusah yang orang bayangkan. Asal punya karya, maju aja. Mulai aja dulu dengan ide yang melintas di benak kalian!