Tiga tahun berlangsung, hubungan saya dengan orang tersebut pun berakhir karena kami beda keyakinan. Saya yakin mau, dia yakin nggak mau! Hush! Hehehehe...becanda lah. Hubungan kami berakhir baik-baik.
Akhirnya pada 2019 saya lanjut 'project' saya. Sembari melanjutkan tulisan, saya tanya kesana kemari tentang penerbit yang mau menerbitkan Novel saya secara Indipendent, beserta syarat-syaratnya.Â
Tentu syarat utama kita harus bayar sendiri, itu pasti. Syaratnya nggak ribet kok. termasuk soal pengurusan ISBN ( International serial Book Number). Yang terakhir ini kita harus setor cover buku/novel karya kita.
Untuk cover, saya membayar orang untuk mndesain, dengan ide desain dari saya. Semua kelar, akhirnya saya di kenalkan dengan seorang pemilik menerbitan asal Yogyakarta.Â
Awalnya saya pesan sekitar lima puluh eksemplar. Coba-coba.Â
Saya yang emang rajin nulis di media sosial pun mempromosikan novel saya. Dan ternyata banyak yang menyukainya. Lima puluh ekspemplar habis, saya pesan untuk cetakan kedua, dengan jumlah yang sama.
Untuk promosi, kali ini saya mempromosikan di laman group facebook daerah saya. Dan ada satu reporter sebuah surat kabar terbitan Surabaya yang ikut membaca promosi itu. Puji Tuhan sih...
Wartawan itu pun tertarik wawancara dengan saya. Waduhh, mangkin gede nih kepala! Hahahhaha.
Serasa mimpi, walau hanya tulisan picisan, ada surat kabar yang meliput adalah satu kebanggaan buat orang kampung macam saya ini.
Anggap aja endorsan gratis! Ya toh?