Seperti kita tahu, Nokia, pabrikan Ponsel asal Finlandia, pernah berjaya diseluruh penjuru bumi. Bahkan pada satu line upnya, yaitu Nokia 3310 pernah mendapat julukan ponsel sejuta umat. Salah! Ponsel 126 juta umat, setidaknya itulah hasil laporan penjualan Nokia 3310 pada periode 1 september 2000. Sebagai ponsel Finlandia, 3310 justru di develop di Copenhagen, Denmark. Â Sedangkan untuk produksi Nokia 3310 di produksi di pabrik mereka yang di Finlandia dan Hungaria.
Setelah 3310, dirilis pula ponsel lain varian pada seri 3 Nokia, yaitu 3315, 3320, 3330, 3350, 3360, 3390, dan 3395. Tapi tetap saja yang paling mengena di hati konsumen 3310. Bentuknya simpel dan ergonomis, user friendly, dan penggunaan batery yang hemat menjadi alasan utama orang membeli Nokia 3310. Nokia 3310 menyumbang penjualan terbesar produk Nokia.
Paling tidak, secara keseluruhan, varian produk Nokia selama sepuluh tahun dari kurun tahun 1995-2005 seolah Nokia berdiri kokoh tak tertandingi.
Pada tahun 2000 itu pula Nokia merubah peradaban dengan menyematkan fitur permainan pada ponselnya. Saat itu, dua tahun sebelumnya, Nokia pernah 'digertak' Siemens dengan ponsel teknologi layar warna melalui Siemens S10. Sekalipun cuma ada tiga warna, tapi tak urung hal itu membuat Nokia ketar-ketir hingga akhirnya Nokia melakukan manuver ( Menyematkan fitur game) pada hampir semua ponsel besutannya, termasuk sang master piece, 3310.
Belum kelar sampai disitu, ancaman selanjutnya datang dari rekan Scandinavia lain, yaitu Eriksson yang menggandeng Sony (Jepang) meluncurkan ponsel Multimedia pertama dengan menyematkan kamera digital yang bisa dipasang dan dilepas secara fleksible ( Plug and Play). Sekali lagi, walau sekedar kamera digital dengan resolusi VGA, hal itu membuat Nokia terkejut luar biasa.
Dan akhirnya menyematkan kamera digital pula pada ponsel high end-nya. Kali ini Nokia selangkah lebih maju, karena Nokia udah memasang secara Built In dan pembelian satu paket. Tidak seperti Sony Ericsson yang menjual kamera secara terpisah.
Mulailah perang ponsel multimedia. Bagai genderang perang, produsen kian jor-joran mengeluarkan produk teranyarnya.
Nokia saat itu masih memimpin penjualan. Apalagi teknologi andalannya, yaitu fitur gaming, terus menerus diperbaharui. Dari sekedar game built in, kini dengan platform Symbian, memungkinkan beberapa Ponsel Nokia diisi game, asal support dengan OS Symbian. Saat itu Symbian adalah OS andalan Nokia. Untuk line up yang lebih serius dan keperluan Office, Nokia menghadirkan Nokia Communicator. Dengan Nokia Communicator, seolah kita membawa laptop dengan ukuran jauh lebih kecil dengan kemampuan kirim terima data ( Fax, Email/push mail, Pager).
Sony Ericsson mencoba menghadang dengan Seri P, yang pertama P910. Tapi kali ini Sony Ericsson tetap harus mengakui keunggulan Nokia.
Ditengah perang antar merk Eropa, ( Nokia, Sony Ericsson, Siemens) mereka lengah.
Ada pemain dari Kanada tengah mengintip bagai Sniper seolah membidik mereka satu persatu.