Memangnya sebelumnya nggak normal ya? Normal sih, tapi dengan standar lama.
Bijimana standart hidup lama? Ngebut tanpa helm, menerobos lampu lalu lintas  tanpa tedeng aling-aling. Cuek aja! Kalau ada yang protes, buru-buru pasang tampang galak, seolah lampunya yang salah, " Ngapain nyala merah pas gue mo lewat!"
Jajan di pinggir jalan, entah itu ketoprak, siomay, bakso, yang mangkok atau piringnya dicuci pakai air apaan tanpa takut hepatitis,TBC, Typhus mengincar,! Minum kopi starling, starbak keliling alias kopi asongan pakai gelas bekas air mineral tanpa takut bahwa bahaya gelas plastik itu bisa menyebabkan kanker kalau dipakai untuk wadah air panas.
Makanan jatuh ke lantai tetap diembat, alasannya, " Belum lima menit!" Emangnya kuman nempel ke makanan nunggu lima menit?
Biasa pula dulu berhimpitan di Metromini atau Kopaja tanpa takut bersentuhan dengan tubuh orang tak dikenal. Malah kesempatan bila yang bersentuhan itu lawan jenis. Persetan dengan persoalan muhrim atau bukan. Yang penting nikmat. Huusshhh!!! Ngaku aja nDro!
Trus sekarang diajari untuk New normal life. Standart hidup normal baru menurut aspek kesehatan demi tidak terjadinya penularan virus Covid19.
New normal life itu di sebut kenormalan baru. Bahwa nantinya hidup normal udah gak kayak gitu, kalau mau Slamet. Kalau nggak mau ya siapa kek! Boleh Sugeng, Karto, Bambang, atau siapa gitu! Itu kan naa orang!!!
Hidup baru yang normal adalah dengan cara menjaga jarak aman dengan orang lain sejauh 1,5 meter dari permukaan air laut. Eh, dari obyek,ngaco! Kalau obyek itu mantan, bijimana? harus lebih jauhh!!! Faham!?
Harus pakai masker! Kalau gantengnya atau cantiknya tertutup gimana? Halah, rai koyo gorengan ae kok ra gelem ditutupi!
Tapi percayalah, pakai masker tuh jauh lebih safe alias aman. Setidaknya kalian bisa ngumpet tanpa sembunyi dari kejaran dept collector atau mantan yang kalian tinggalin secara sepihak dalam keadaan hamil. Atau kalau seandainya nggak ada panedmi Covid19 ini, bau mulut kalian akan aman masuk kedalam mulut kalian lagi, sehingga tidak menganggu indera penciuman lawan bicara, gitu..
Harus rajin cuci tangan. Ini juga penting. untuk membunuh virus atau kuman yang nempel ditangan kalian. Sekalipun tampak bersih, tapi virus Covid19 ini tidak kasat mata. Tak tampak mengotori tangan, tapi satu saat mereka ada, eksis ditangan kalian tanpa permisi, tanpa basa basi kayak pasukan NICA yang datang dengan membonceng pasukan sekutu menginvasi negeri tercinta. Bedanya, Covid19 ibarat cinta yang tersembunyi. Tak tampak, tapi ada. Tak kelihatan tapi bisa dirasakan serangannya.