Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Vanessa Angel dan Fenomena "Artis" Esek-esek Tanah Air

9 Januari 2019   15:19 Diperbarui: 9 Januari 2019   16:04 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Vanessa Angela bersama Didi Mahardika (Sumber : Kompas.com 5/11/2016)

Beberapa hari lalu dunia hiburan dihebohkan dengan tertangkapnya VA, seorang Selebriti yang tertangkap basah di Surabaya dan di duga sebagai 'korban' prostitusi online. Saya tidak tahu, kenapa tuduhan yang disangkakan terhadap VA adalah korban. Itu urusan hukum. Karena aparat penegak hukum yang memberi predikat bahwa Vanessa Angela hanya sebagai 'korban'.Soal artis Indonesia melacurkan diri bukan barang baru. 

Jauh sebelum Vanessa Angela tertangkap basah, tiga tahun lalu, tepatnya 10 Desember 2015 seorang artis berinisial NM juga tertangkap basah (walau belum basah beneran) disebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan bersama dua orang mucikari alias germo berinisial O dan F.
Sontak jagat maya ramai menggunjingkan persoalan lendir seharga RP 80 juta ini.

Banyak bumbu-bumbu kalimat yang intinya menghakimi artis esek-esek ini. Mulai dari, " Kencing aja kok bayar delapan puluh juta," Sampai," Delapan puluh juta kalau dibelikan beras dapat satu ton yang akan menyelamatkan 1000hari sebuah keluarga kecil."

Hey, ini bukan urusan perut semata, cuy!
Kalau hanya persoalan makan, cukup dengan Rp 15ribu di Warteg juga udah kelar. Ini persoalan pride. Kebanggaan. Harga diri yang selanjutnya tak berharga karena sudah ditukar RP 80juta. Itu persoalannya!

Diakui atau tidak persoalan prostitusi ini adalah masalah paling klasik di seluruh penjuru dunia sejak jaman pra sejarah.
Dan di kitab suci agama manapun, disebutkan, kalau pria tidak bisa ditaklukan oleh duit, taklukanlah dengan kemolekan tubuh perempuan. Niscaya imannya akan runtuh.

Sebetulnya nggak bagus juga mempergunjingkan hal kayak ginian. Hal yang menyangkut aib seseorang. Masalahnya pelakunya adalah publik figur. Walau secara jujur, saya tahu tentang VA ya setelah kasus esek-esek yang melibatkan dirinya mencuat menjadi semacam Bom berita yang menenggelamkan kasus hoax tujuh kontainer kotak suara. Meredam untuk sementara hiruk pikuk politik. Seolah menjadi seruan gencatan senjata dari kedua kubu untuk menghentikan sejenak kalimat saling serang.

Dan jadi semacam jeda iklan alat kontrasepsi yang diperankan wanita sexy pada acara debat politik di sebuah stasiun televisi swasta.

Masyarakat seolah menikmati 'jeda iklan'. Masyarakat yang tadinya bermusuhan dan saling lempar statemen soal keunggulan calon pasangan presiden dan wapres, jadi rukun untuk sementara sambil mengolok-olok VA.

Olok-olok terhadap Vanessa Angela oleh Netizen seolah menjadi hukuman sosial yang sangat membunuh karakter yang bersangkutan (Vanessa Angela).

Masalahnya kenapa yang menjadi obyek serangan selalu sang selebritis? Kenapa pembelinya selalu hampir luput dari hujatan netizen yang kadang sangat kejam?
Bukankah oleh aparat penegak hukum menyatakan bahwa Vanessa Angela hanya korban? Jangan-jangan disebut korban karena mengacu pada korban perundungan Netizen?

Secara hukum sih memang pengguna jasa bebas masalah hukum sampai adanya aduan dari pihak tertentu, istri si pria misalnya. Karena kasus perzinaan kayak gini sifatnya delik aduan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun