Mohon tunggu...
Den Ciput
Den Ciput Mohon Tunggu... Penulis - I'm a writer...

Just Ordinary man, with the Xtra ordinary reason to life. And i'm noone without God.. http://www.youtube.com/c/ChannelMasCiput

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Antara Muso, G30S PKI, dan Rambo...

30 September 2018   18:27 Diperbarui: 30 September 2018   18:29 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama aslinya Munawar  Muso. Entah mengapa dia mengganti dengan Paul Mussote. Lahir di Kediri, Jawa Timur 1897. Tak diketahui bulan dan tanggalnya. Maklum jaman segitu segala sesuatunya masih sangat terbatas. Termasuk masalah sensus penduduk menyangkut data kelahiran dan kematian penduduk.

Dialah orang Kediri pertama (Dan mungkin satu-satunya) yang menjadi pengikut Stalin secara riil. Karena keseharian Musso pernah runtang-runtung, kesana kemari bareng Stalin.  Bukan hanya penganut Stalinism, tapi nggak pernah ketemu Stalin..

Keterlibatannya dalam Pemberontakan Madiun pada tahun 1948   membuat hidupnya berakhir diujung peluru pada 31 Oktober 1948.

Sebenarnya sebelum peristiwa Madiun, beberapa  kali terjadi upaya pergolakan antara Komunisme dengan pihak pemerintah kolonial Belanda.

Tercatat tahun 1926 Musso menerima perintah langsung dari Moskwa untuk memberontak terhadap pemerintahan kolonial. Tapi setelah berkunjung ke Moskwa langsung dan bertemu Stalin untuk pertama kali, mereka (Musso dan Alimin)  dihimbau untuk membatalkan pemberontakan dan membatasi gerakan.

Lalu apa makna film G 30 S PKI?
Sekedar film Action Kolosal dengan bertabur bintang, seperti Ade Irawan, Umar Kayam ( guru besar UGM), Amaraso katamsi, dengan sutradara hebat macam Arifin C. Noer, dengan anggaran waktu itu 800 juta rupiah (wow!), Serta dengan rating penonton 600rb di Jakarta saja (woww lagi), atau benar-benar fakta sejarah?

Masih ingat Operasi Trisula ( penumpasan sisa-sisa PKI) DI Blitar selatan pada tahun 1968, apa pula itu? Ingat waktu kita SD 'dipaksa' beli tiket lancar tancap seharga Rp 300 dengan iming-iming Honda Astrea 800?
Ahh....film emang propaganda paling ampuh untuk mempengaruhi mindset kita.
Pantas, pas film Rambo kita mati -matian membela Amerika, padahal bahasa kedua di Vietnam, bahasa Indonesia lho...
Jadi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun