Mohon tunggu...
Husen Arifin
Husen Arifin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bermukim di husenarifinmasterpiece.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Mengabadi dalam Puisi

23 November 2012   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:46 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di dadamu bulan makin bercahaya
menjadikan halaman ini berwarna
apalagi bintang telah berkerlip
menjadi bola matamu

duhai, cinta yang setia di pohon rambutan
aku melukiskan wajahmu bagai kebahagiaan

yang tak pernah ada di dunia
atau aku harus lukis malam bercahaya
menggunakan sebaris doa
paling abadi agar kita mengabadi

di tanganmu terpancar air
bagai sungai mengalir
menyelipkan kerisauan
menghangatkan keperihan

maka
malam ini aku mengajukan
diri kepada Tuhan
laiknya malaikat menaruh kepatuhan
kuinginkan tentang cahaya
ketika cahaya memancar beriringan
di sanalah Tuhan memberkahi kehidupan

dan aku-kamu adalah cinta yang mestinya mengabadi
untuk mimpi dalam uraian sebaris puisi

2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun