Hujan Kepada Yunita Indriani Dari hujan ini Aku tahu namamu terselip di buku puisiLalu kau menari di kepalakuUntuk mengecup segera ruang sunyikuKau seperti angklung itu, sayangSuaramu telah menggenapiku Bila aku singgah di halaman rumahmu Segenap hatiku ini Sebagaimana kolom puisiDi koran hari minggu pagiAku ingin baris puisiku Bukan sebagai laguTetapi engkau abadi di kalbukuSebab cintaku laksana hujan Yang setiap airnya sebuah doa keabadianUntuk malam tunggal dan kesetiaan 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H