Mohon tunggu...
Husen Bafaddal
Husen Bafaddal Mohon Tunggu... -

tinta juga bisa bicara....

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Trio “a” dan Slogan “ Say No to Corruption”

27 Agustus 2013   20:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:44 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih teringat dalam benak kita, dalam beberapa pekan lalu. ketika para politisi demokrat (Andi Malarangeng, Anas Urbaningrum, Angelina Sondak) berkampanye lewat media elektronik nasional dengan slogan “katakan tidak pada korupsi”. Namun pesan itu hanya sebagai pe-pesan kosong dan sebatas retorika politik belaka. Dan ternyata mereka adalah koruptor kelas wahid di Negri ini, ketika KPK menetapkan tiga orang politisi tersebut sebagai tersangka proyek wisma atlet hambalang.

Skandal tersebut, berawal dari bukti laporan dan tertangkapnya mantan bendahara umum partai demokrat (M. Nazaruddin). Pada saat ditangkap dan diperiksa oleh KPK Nazar, kerap kali menyebutkan nama-nama pembesar demokrat yaitu, Anas Urbaningrum (Mantan Ketua Umum Demokrat), Andi Alfian Malarangeng (Mantan Menteri Pemuda Dan Olahraga) dan, Angelina Sondakh (DPR RI), Begitu juga di muka persidangan. Tidak hanya itu Nazar, juga menyebutkan sejumlah nama-nama politisi terkait kasus korupsi di 12 proyek, di antaranya yang disebut ialah, Munadi Herlambang (Demokrat), Setya Novanto, Bambang Soesatyo (Golkar), Olly Dondokambey, dan Herman Herry (PDI Perjuangan).

Nyanyian dan tembakan” Nazar.

Pernyataan Nazar di publik selalu mengundang perhatian, karena yang menarik adalah dia menyebutkan nama Trio “A” (Anas, Andi, Angie), walaupun ada serangan balik (counterattack) dari ketiga orang tersebut. Nazar tetap konsisten dengan pernyataannya sampai dia di adili di muka persidangan.

Pernyataan yang selalu di dengungkan oleh Nazar ternyata membawa kabar gembira, ketika KPK menetapkan Angelina Sondakh sebagai tersangka atas dugaan suap proyek wisma atlet dan terlibat pada kasus korupsi anggaran di Kemendikbud, yang saat ini masih menjalankan masa tahanan.

Tidak berhenti di Angie, proses hukum proyek wisma atlet terus berlanjut karena dugaan kuat serta bukti yang cukup, memberikaan keyakinan kepada KPK kalau kasus ini sifatnya sistemik. Hal ini terbukti, kalau langkah KPK berhasil menetapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Andi Alfian Malarangeng) sebagai tersangka dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa wisma Atlet Hambalang. Dan setelah Andi, tidak lama kemudian KPK menetapkan Anas Urbaningrum Sebagai Tersangka dugaan menerima gratifikasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun