Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah); agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya). (29:65-66)
Ayat diatas menunjukkan orang yang (bukan anda) telah diselamatkan oleh Allah SWT dari bahaya, namun malah lupa kepada Allah SWT. Masa harus tetap dalam keadaan bahaya agar selalu ingat kepada Allah? Ayat berikutnya masih pada surat yang sama menjelaskan lagi hal yang sama...
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah? (29:67)
Di Indonesia masih enak sih. Alhamdulillah Allah SWT (atau aparat, terserah mau yang mana) masih memberikan aman sentosa bagi rakyat Indonesia (di beberapa tempat memang banyak kasus, tapi masih ngga separah negara2 lain. Coba bayangin apabila rumah ente kedatangan perampok bersenjata siap ga ngelawannya wkwkwk...). Dengan keadaan ini apakah masyarakat yang mayoritas muslim menjadi taat kepada Allah? Wallahualam....
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat yang sebelum kamu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. Maka mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri ketika datang siksaan Kami kepada mereka, bahkan hati mereka telah menjadi keras, dan syaitanpun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan. Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (6:42-44)
Gimana bro, hidupnya seneng ga? Perlu dicek lagi tuh....
Udah ah, kebanyakan ayat. Direnungi dulu aja, kalau kebanyakan ntar malah cuman jadi wacana (bukan setya wacana tim basket). Intinya jangan lupa bersyukur dan introspeksi diri. Nikmat Allah bukanlah standar kebenaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H