Mohon tunggu...
Husein Siregar
Husein Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Jember

Tertarik dengan artikel politik, sosial, dan lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Revitalisasi Pertanian Desa Wonosuko: Peran Mahasiswa KKN UMD 132 Dalam Mengolah Pupuk Organik Padat "Eco-Desko"

25 Juli 2024   22:03 Diperbarui: 25 Juli 2024   22:25 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penanaman benih tanaman/dokpri

Untuk membuat pupuk organik dari kotoran sapi, diperlukan bahan-bahan seperti kotoran sapi, jerami padi yang sudah dicacah, EM4, dan terpal atau penutup lainnya. Langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Campurkan kotoran sapi dengan jerami padi dengan perbandingan 60:40. Misalnya, jika menggunakan 60 kg kotoran sapi, maka dibutuhkan 40 kg jerami.

2. Aktifkan EM4 dengan mencampurkan larutan gula (3-4 sendok gula dalam 1,5 liter air) dan tambahkan 2-3 sendok EM4, kocok, dan biarkan semalaman.

3. Campurkan kotoran sapi dan jerami yang telah dicacah, aduk hingga merata, kemudian sirami perlahan dengan larutan EM4.

4. Tutup campuran bahan tersebut dengan terpal dan beri beban di sekitarnya agar tidak mudah terbuka.

5. Proses pengomposan berlangsung sekitar 30 hari, ditandai dengan peningkatan suhu di permukaan kompos. Selama proses ini, aduk campuran setiap 3 hari untuk membantu aerasi.

6. Pengomposan selesai ketika suhu tidak lagi tinggi.

Pembuatan pupuk organik di desa wonosuko menggambarkan pentingnya pengembangan pupuk organik sebagai alternatif yang berkelanjutan dalam mendukung pertanian di wilayah pedesaan. Studi ini menunjukkan bahwa implementasi pupuk organik padat dapat meningkatkan kesuburan tanah secara efektif, mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia, serta meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan. 

Dengan melibatkan masyarakat lokal dalam produksi dan pemanfaatan pupuk organik, program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani, tetapi juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Desa Wonosuko. Dalam pengembangan pupuk organik di desa Wonosuko nantinya akan membutuhkan sekumpulan orang dengan kebutuhan yang sama sebagai pendukung berkembangnya pupuk organik tersebut seperti petani tembakau, petani cabai,petani jagung, kolektor tanaman hias. selain membutuhkan sekumpulan orang sebagai target pasar untuk pengembangan produk pupuk organik di desa wonosuko, pendistribusian pupuk organik di desa Wonosuko juga tidak kalah penting untuk dibahas seperti halnya para petani bisa membeli pupuk organik secara langsung di kelompok tani di desa wonosuko, atau bisa membeli secara online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun