Yang kedua adalah "Persaingan", sejak dulu sampai saat ini Tiongkok masih merupakan negara dengan populasi terbanyak didunia, yang menyebabkan apapun tentunya perlu didapatkan dengan persaingan, oleh karena itu masyarakat Tiongkok hanya memiliki satu pilihan, yaitu berubah menjadi lebih baik lagi, atau tersisihkan.
Yang ketiga, "Menganggap jika privasi adalah hal yang tidak penting", hal ini terjadi karena sikap pemerintah Tiongkok yang mengawasi setiap aktivitas yang dilakukan oleh rakyatnya. Namun hal ini tidak dianggap mengganggu oleh masyarakat Tiongkok, mereka memiliki sikap "kalau kami tidak berbuat salah mengapa kami harus takut, lagi pula dengan adanya pengawasan seperti ini keamanan menjadi lebih terjamin".
Tiongkok pada hakikatnya telah berubah secara keseluruhan, Tiongkok sekarang bukanlah negara komunis yang dipimpin Mao Zedong dulunya. Tiongkok telah bertransformasi dengan wajah baru yang berbeda, menyesuaikan dengan globalisasi. Tiongkok telah bangkit dan tumbuh menjadi salah satu poros perekonomian dunia saat ini, namun dengan sistem politik komunis khas Tiongkok, hal inilah yang menjadikan Tiongkok memiliki suatu keunikan dalam menjalankan dua sistem yang saling bertolak belakang, namun mampu untuk men-sinergikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H