Mohon tunggu...
Bisa-Bisa Aja
Bisa-Bisa Aja Mohon Tunggu... -

Hubungi saya untuk konsultasi politik/hukum, informasi pekerjaan, dan tawaran bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kiprah Bima Arya Memimpin IKA Smansa

4 September 2013   09:32 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:23 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dengan segala hormat, tulisan ini tidak bermaksud untuk mencampuri atau ingin tahu urusan IKA alumni SMAN 1 Bogor (IKA Smansa). Saya hanya bermaksud melihat bagaimana kiprah Bima Arya, salah satu calon walikota Bogor, dalam memimpin IKA Smansa periode 2009-2012.

Dengan pencapaian yang dimiliki Bima Arya (pendidikan S3, pengamat politik, sudah dikenal publik), banyak pihak yang menaruh harapan terhadap Bima Arya sebagai ketua IKA Smansa. Apalagi SMAN 1 Bogor sebagai sekolah unggulan di Kota Bogor, tentu harapannya ikatan alumninya bisa membuat program-program yang besar dampaknya bagi alumni dan masyarakat pada umumnya. Namun sayang, hingga akhir kepengurusan Bima Arya, harapan tersebut belum terwujud.

Selama kepengurusan IKA Smansa di bawah kepemimpinan Bima Arya, terdapat banyak dinamika dan kritik. Di tengah kepemimpinannya di IKA Smansa, Bima Arya ditunjuk menjadi Ketua DPP PAN Bidang Komunikasi Politik. Kesibukannya yang bertambah-tambah membuatnya sulit untuk bisa fokus hanya pada IKA Smansa saja. Sayangnya hal tersebut tidak dibarengi dengan koordinasinya yang baik dengan jajaran pengurus IKA Smansa lainnya, sehingga sempat terjadi kondisi saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab. Banyak pengurus yang memilih untuk mengundurkan diri dari IKA Smansa selama kepemimpinan Bima Arya. Hanya tinggal segelintir alumni yang masih bertahan dan hadir dalam agenda-agenda IKA Smansa.

Posisi Bima Arya sebagai ketua IKA Smansa pun bisa jadi tak lepas dari motif politiknya untuk meraup dukungan sebagai calon wakil walikota Bogor. Namun meminta dukungan dari organisasi yang dipimpin mungkin tak salah-salah amat asalkan ia benar-benar komitmen memajukan organisasi yang dipimpinnya. Sayang sekali hal ini seringkali diabaikan. Melihat kiprah Bima Arya di IKA Smansa, mungkin kita perlu mempertimbangkan bagaimana kelak kepemimpinannya jika ia menjabat walikota Bogor. Ditambah fakta bahwa dalam politik praktis selama ini Bima hanya bertindak sebagai komentator, bukan pemain yang terjun langsung.

Sekali lagi saya belum menemukan bukti nyata kelayakan Bima Arya untuk mencalonkan diri menjadi walikota Bogor. Semakin banyak mencari, saya semakin tidak yakin kemampuan Bima Arya untuk memimpin. Sepertinya kita sebagai warga Bogor musti lebih selektif dalam memilih.

---

Sumber: teman saya yang alumnus Smansa, tetapi tidak mau disebutkan namanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun