Mohon tunggu...
Husain Kamil
Husain Kamil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 di Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Lifetime Learner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila sebagai Ideologi Mahasiswa di Era Gen Z

2 Desember 2024   14:13 Diperbarui: 2 Desember 2024   14:17 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pancasila Sebagai Ideologi Mahasiswa di Era Gen Z
Pendahuluan
Di era yang semakin canggih dan terhubung, dunia digital telah menjadi bagian tak
terpisahkan dari kehidupan manusia. Transformasi teknologi telah mengubah cara kita
berkomunikasi, bekerja, belajar, dan bahkan berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Dalam era
dunia digital yang semakin maju, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tetap memegang peran
penting dalam membentuk arah nilai, etika, dan perilaku kita dalam berinteraksi di dunia maya.
Meskipun teknologi telah membawa perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi dan
berinteraksi, nilai-nilai Pancasila tetap relevan dan harus terus diaplikasikan dalam dunia digital.
Pancasila, dengan nilai-nilai seperti persatuan, gotong royong, kerakyatan, keadilan sosial,
dan ketuhanan yang maha esa, menjadi pedoman bagi setiap warga negara Indonesia. Pancasila
juga membentuk dasar untuk etika dan tanggung jawab di dunia digital. Mahasiswa atau warga
negara memiliki tanggung jawab untuk memastikan informasi yang kita sebarkan akurat dan
positif, serta menjaga privasi dan keamanan data pribadi. Dengan memahami dan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam interaksi digital, kita dapat membentuk dunia digital yang lebih
bermakna, adil, dan beretika.
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengandung nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang
tidak hanya mencerminkan identitas nasional, tetapi juga menjadi landasan penting dalam
membentuk karakter dan sikap setiap warga negara. Dalam era globalisasi dan perubahan yang
cepat, wawasan kebangsaan Pancasila menjadi semakin relevan, terutama bagi para mahasiswa
sebagai agen perubahan masa depan. Pemahaman tentang wawasan kebangsaan Pancasila bukan
hanya penting, tetapi juga esensial dalam membentuk generasi mahasiswa yang siap menghadapi
dunia yang semakin kompleks dan dinamis. Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara Indonesia
tetap memiliki peran yang sangat relevan. Dunia digital tidak hanya mengubah cara kita
berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi juga membawa tantangan dan peluang baru dalam hal
menjaga nilai-nilai kebangsaan dan mengaplikasikannya dalam konteks teknologi modern. Pada
akhirnya, Pancasila bukan hanya prinsip-prinsip yang berlaku dalam dunia nyata, tetapi juga
menjadi panduan penting dalam menjalani kehidupan digital. Dalam era di mana informasi
tersebar dengan cepat dan akses global semakin mudah, penting bagi kita untuk memahami
bagaimana Pancasila dapat membentuk landasan moral dan etika dalam berinteraksi di dunia
maya.
Pembahasan
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit sebagaimana tertulis dalam buku
Negara Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sutasoma karangan Mpu Tantular. Dalam
buku Sutasoma karangan Mpu Tantular, istilah Pancasila mempunyai arti berbatu sendi yang lima
atau pelaksanaan kesusilaan yang lima. Istilah Pancasila sendiri berasal dari bahasa Sansekerta
yaitu Panca berarti lima dan Sila berarti dasar atau asas. Sedangkan sejarah lahirnya Pancasila di
era modern berawal dari pemberian janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia oleh Perdana
Menteri Jepang. Saat itu Pemerintah Jepang lalu membentuk BPUPKI untuk merumuskan
kemerdekaan Indonesia.
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. Sebagai ideologi dasar negara Indonesia,
Pancasila memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk identitas nasional, mengarahkan
pembangunan bangsa, dan memelihara persatuan dalam keragaman. Sebagai suatu pandangan
dunia dan sistem nilai yang berakar dalam budaya dan sejarah Indonesia, Pancasila menjadi
landasan yang kokoh bagi berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pancasila adalah landasan
filosofis negara Indonesia, yang didasarkan pada lima silanya. Pancasila bukan hanya dasar negara
Indonesia tetapi juga pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
Indonesia artinya Pancasila memuat nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, persatuan Indonesia, demokrasi yang dipandu oleh hikmat kebijaksanaan dalam
kebulatan suara yang timbul dari permusyawaratan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia yang harus menjadi pedoman dalam segala aspek kehidupan di Indonesia.
Dalam kehidupan bernegara, Pancasila digunakan sebagai acuan, landasan serta pandangan
hidup bangsa dan negara. Bahwasanya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar
negara seperti tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian
dan pandangan hidup bangsa, yang telah diuji kebenaran, kemampuan dan kesaktiannya, sehingga
tak ada satu kekuatan manapun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari kehidupan bangsa
Indonesia. Pancasila bukan hanya sekadar semangat atau pandangan hidup, tetapi juga menjadi
landasan hukum yang mendasari sistem perundangan dan administrasi di Indonesia. Sebagai
sumber utama hukum negara, Pancasila membentuk dasar prinsip-prinsip hukum yang mengatur
hubungan antara warga negara, pemerintah, dan institusi lainnya.
Menurut Ms Bakry (2010: 305-307), nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila
merupakan sekumpulan kesatuan nilai-nilai luhur yang diyakini kebenaranya atau sudah
dinyatakan benar, yang kemudian dijabarkan dalam pedoman pengamalan Pancasila. Nilai-nilai
luhur ini merupakan nilai yang melekat pada diri manusia yang menjunjung tinggi Pancasila
sebagai landasan hidupnya.
Nilai yang terkandung dalam Pancasila pada kenyataanya dapat berlaku umum (universal), dan
akan bersifat khusus apabila dalam hidup dan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
bagi bangsa Indonesia.
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Nilai ini mengajarkan tentang pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai
bentuk kepercayaan agama. Ketuhanan ini tidak hanya berlaku bagi agama-agama tertentu,
tetapi juga menghargai keberagaman keyakinan masyarakat. Sila ini menciptakan fondasi
etika yang mendasari tindakan kita, membentuk integritas, dan mengajarkan rasa tanggung
jawab kepada Sang Pencipta.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Berada
Prinsip ini menegaskan pentingnya menghormati martabat dan hak asasi setiap individu
tanpa memandang latar belakang, suku, atau agama. Ini merangsang kepedulian, empati,
dan rasa saling menghargai dalam interaksi sosial. Melalui kemanusiaan yang adil dan
beradab, Pancasila menekankan perlunya berperilaku dengan etika, menghindari
diskriminasi, serta mempromosikan keadilan sosial.
3. Persatuan Indonesia
Nilai ini mendorong untuk memelihara persatuan dan kesatuan dalam keragaman.
Pancasila menekankan pentingnya menjaga hubungan harmonis antar etnis, agama,
budaya, dan kelompok masyarakat dalam menciptakan kesatuan bangsa dan saling
mendukung sebagai bangsa yang beragam. Dalam era digital yang penuh dengan
perbedaan pendapat, nilai ini mengingatkan kita untuk tetap bersatu dan menghargai
keragaman.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Nilai ini menyoroti pentingnya demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang diatur
melalui musyawarah dan perwakilan rakyat. Pancasila mengajarkan pentingnya partisipasi
aktif warga negara dalam proses pengambilan keputusan yang akan mendorong demokrasi
Indonesia yang inklusif dan membangun kesadaran akan hak dan tanggung jawab sebagai
warga negara.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Prinsip ini menekankan perlunya adanya distribusi keadilan dalam segala aspek kehidupan,
termasuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Pancasila mendorong pemerataan
peluang dan akses bagi seluruh warga negara. Sila ini juga mengajarkan perlunya
redistribusi kekayaan dan kesempatan untuk menciptakan masyarakat yang adil. Ini juga
melibatkan tanggung jawab kolektif dalam mengatasi ketidaksetaraan.
Nilai-nilai Pancasila bukan hanya menjadi dasar dalam penyusunan undang-undang dan
kebijakan, tetapi juga mencerminkan semangat yang menggerakkan masyarakat Indonesia dalam
menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam praktiknya, Pancasila menjadi pedoman dalam
berinteraksi dengan sesama, dalam pendidikan, dalam pembangunan masyarakat, dan dalam
membangun kesadaran akan persatuan dan persaudaraan di antara warga negara. Dalam dunia
yang terus berubah, nilai- nilai Pancasila tetap menjadi panduan yang relevan. Nilai-nilai ini
memungkinkan masyarakat untuk menjalani kehidupan dengan integritas, menghargai keragaman,
dan mempromosikan kesejahteraan bersama. Dalam menghadapi tantangan digital dan
perkembangan global, Pancasila tetap menjadi sumber inspirasi untuk menjaga harmoni dan
membangun bangsa yang adil, bermartabat, dan berdaya saing di panggung dunia.
Dunia digital merujuk pada lingkungan yang tercipta oleh penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi yang semakin canggih. Ini melibatkan penggunaan perangkat elektronik seperti
komputer, smartphone, tablet, serta akses internet untuk berkomunikasi, mendapatkan informasi,
berinteraksi, berbelanja, belajar, dan berbagai aktivitas lainnya. Dunia digital membentang dari
platform media sosial hingga perdagangan elektronik, dari aplikasi belajar online hingga berbagai
bentuk hiburan digital. Saat ini adalah era di mana teknologi digital telah merasuk ke dalam setiap
aspek kehidupan kita, tidak terhindarkan bahwa nilai-nilai yang dipegang teguh oleh Pancasila
juga mengalami transformasi. Meskipun digitalisasi telah membawa tantangan baru, namun nilai-
nilai luhur Pancasila tetap relevan dan dapat diperkuat melalui alat-alat teknologi modern.
Digitalisasi Pancasila ini memberikan peluang baru untuk menyebarkan informasi tentang
Pancasila dengan cara yang lebih efektif. Melalui platform sosial media, website, dan aplikasi
edukatif, nilai-nilai Pancasila dapat diakses oleh berbagai kalangan, termasuk generasi muda yang
melek teknologi. Ini memberikan kesempatan untuk memperluas pemahaman tentang Pancasila di
seluruh lapisan masyarakat. Teknologi memungkinkan pendekatan yang lebih interaktif dan
menarik dalam pendidikan Pancasila. Aplikasi interaktif, video animasi, dan platform
pembelajaran online dapat digunakan untuk menyajikan nilai-nilai Pancasila dengan cara yang
lebih menarik dan relevan bagi generasi muda. Dengan memadukan pendekatan tradisional dan
teknologi modern, pendidikan Pancasila dapat menjadi lebih menyenangkan dan efektif.
Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam dunia digital juga terdapat penyebaran informasi yang
tidak akurat atau salah interpretasi. Oleh karena itu, digitalisasi Pancasila juga mencakup upaya
untuk mengatasi pemahaman yang keliru tentang nilai-nilai tersebut. Dengan menyajikan
informasi yang akurat dan berbasis fakta, kita dapat mengurangi risiko miskonsepsi yang mungkin
muncul di dunia maya.
Teknologi memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan.
Melalui platform daring, mahasiswa, pemuda, dan masyarakat umum dapat berdiskusi dan
memberikan masukan tentang isu-isu yang berkaitan dengan nilai-nilai Pancasila. Ini mendorong
demokrasi yang lebih inklusif dan memungkinkan berbagai pandangan untuk didengar.
Mahasiswa, di sisi lain, adalah kelompok individu yang sedang menempuh pendidikan di
perguruan tinggi atau universitas. Mereka adalah kaum muda yang sedang menjalani fase
perkembangan kritis, di mana mereka membangun identitas, wawasan, dan keterampilan untuk
mempersiapkan diri mereka untuk masa depan. Mahasiswa bukan hanya penerima pengetahuan,
tetapi juga agen perubahan dan pemikir kritis yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi
dalam berbagai aspek masyarakat.
Dalam dunia digital, mahasiswa memiliki peran khusus karena mereka adalah generasi
yang tumbuh di tengah-tengah kemajuan teknologi. Mereka berada di garis depan dalam
mengadopsi dan memanfaatkan inovasi teknologi, termasuk dalam penggunaan media sosial,
platform belajar online, dan berbagai aplikasi digital lainnya. Mahasiswa juga seringkali memiliki
akses yang lebih mudah ke informasi global, membentuk pola komunikasi yang berbeda, serta
berpartisipasi dalam ruang publik digital. Di tengah laju kemajuan teknologi yang tak terbendung,
mahasiswa menjadi pelaku utama dalam dunia digital. Mereka bukan hanya konsumen pasif
teknologi, melainkan juga agen perubahan yang memiliki potensi untuk membentuk arah positif
dalam lingkungan digital. Peran mahasiswa dalam dunia digital sangatlah penting karena mereka
adalah generasi yang tumbuh seiring dengan teknologi digital dan memiliki keterampilan serta
pengetahuan yang mumpuni untuk memaksimalkannya.
Salah satu peran utama mahasiswa dalam dunia digital adalah sebagai pencipta konten. Di
era media sosial dan platform berbagi, mahasiswa mampu menyuarakan pandangan, kreativitas,
dan aspirasi mereka kepada khalayak yang lebih luas. Konten yang mereka ciptakan bisa
membawa dampak positif dengan menyebarkan informasi penting, mendukung gerakan sosial,
atau bahkan mengedukasi sesama pengguna dunia digital. Selain itu, mahasiswa memiliki potensi
untuk menjadi peneliti dan kritikus teknologi. Mereka dapat menyelidiki dampak teknologi
terhadap masyarakat, mengidentifikasi isu-isu etika dalam penggunaan teknologi, dan
memberikan solusi inovatif untuk mengatasi tantangan teknologi yang ada. Kemampuan analitis
dan kritis yang dimiliki oleh mahasiswa bisa berkontribusi besar dalam membentuk dunia digital
yang lebih beretika dan bertanggung jawab.
Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam membangun komunitas online yang positif.
Dengan memanfaatkan media sosial dan platform lainnya, mereka dapat mengorganisir diskusi,
acara, atau kampanye yang mendukung tujuan-tujuan positif, seperti kesetaraan, lingkungan, atau
kesejahteraan sosial. Dengan demikian, dunia digital bukan hanya menjadi ruang hiburan semata,
tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun