Mohon tunggu...
Husaini Ende
Husaini Ende Mohon Tunggu... -

Ureung Aceh yang ingin menatap dunia luas. Pengagum Hasan Tiro. Berminat untuk belajar tulis-menulis. Saleum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Muharram Journalism College

13 Desember 2012   09:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:45 704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sabtu (22/11/2008) persisnya jam 09.00 wib, salah satu toko berlantai tiga di Jalan T. Iskandar Beurawe, Banda Aceh dihadiri oleh banyak orang. Sejumlah papan bunga ucapan selamat berjajaran di pinggiran jalan.

Adalah para jurnalis dan calon-calon jurnalis hadir untuk mengikuti peresmian sekolah yang operasionalnya didanai oleh Development and Peace (D&P) selama dua tahun. Sebuah lembaga non-pemerintah asal Kanada yang menyatakan rencana pembentukan sekolah tersebut hanyalah untuk mencetak kader jurnalis bermutu di Aceh.

Sekolah yang diprakarsai oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJ) Kota Banda Aceh sejak tiga tahun yang lalu itu bernama Muharram Journalism College (MJC). Sebuah nama yang disematkan atas seorang wartawan Aceh yang dikenal handar, professional, berani dan bertanggungjawab, yakni almarhum Muharram.

Muharram yang bernama lengkap Muharram M Nur, telah menjadi korban dalam musibah tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam akhir 2004 silam setelah berusaha mengabadikan penjara Kajhu yang hancur usai gempa. Ketika itu, Muharram bekerja untuk Tabloit Kontras.

Sosok panutan bagi jurnalis Aceh itu lahir di Desa Ulee Tutue Raya Gampong Aree, Delima, Sigli pada tanggal 5 Maret 1962. Dia pernah menjabat sebagai ketua AJI Banda Aceh periode 2002-2004.

Muharram adalah anak sulung dari delapan bersaudara pasangan Nur Asiyah dan alm. Muhammad Nur. Dalam keluarganya, ia dikenal sebagai seorang yang cerdas di masa kecilnya. "Dia sering lompat kelas ketika di bangku sekolah," sebut Nur Asiyah.

Muharram kecil mempunyai hobbi membaca. "Dia sangat suka membaca. Apa saja dia baca," ujar ibunya. Terutama sekali membaca Alquran, sebut adiknya, Aisyatul Radhiah.

Mengenang abangnya, Aisyatul menceritakan, Muharram kecil gemar sekali membuat mobil dari pelepah rumbia. "Sangat indah-indah mobil-mobilan buatannya," ujar Aisyatul.

Dalam keluarga bersama adik-adiknya, Muharram dikenal mempunyai jiwa kepemimpinan. "Sejak kecil di depan adik-adiknya, dia sering melakukan muhadharah (pidato) sambil meletakkan bantal di depan tempat duduknya," kenang ibunya.

Awal hobbi kewartawanannya, Aisyatul menyebutkan, abangnya selalu berlangganan koran dan mendengar siaran radio BBC London sejak di bangku Pendidikan Guru Agama (PGA).

Nama Muharram, menurut Ibunya, karena sosok wartawan yang diabadikan namanya sebagai nama sekolah jurnalistik itu secara kalender tahun hijriyah dilahirkan di bulan muharram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun