Teruskan Cita-Cita Itu
Segenap pengabdian yang diberikan selama ini
tak pernah sia-sia
langkah pasti memberi inspirasi dalam tautan imaji
kau bina teratai yang mekar
kaulah pejuang yang berkepribadian
kau yang taat, tanggap, tangguh
tandas, tangkas, terampil, dan tulus
Karena menurutmu setiap napas adalah ibadah
dan bila berjalan sedekah
dimana tinggal membawa berkah
semua itu seharusnya menjadi semboyan hidupmu
Masa muda tempat kita menggapai segala asa
aku tahu kamu sekarang bagai hidup segan mati tak mau
terlindas oleh kemodernan
tapi aku tak akan pernah meninggalkanmu
Perjuangan dulu yang pernah kita lewati
membentang memberi harap
satu tuju menggayut sebuah makna tentu
kita harus bahu-membahu
meneruskan cita-cita itu
Kandangan, Desember 2009
Bila Sunyi
Suara keras menggelegar memekikkan telinga
dan kesunyianlah yang kuterima
aku sudah bosan disini
tak ada perubahan
salahkah aku ?
ingin rasanya aku melangkah pergi
meningalkan tempat ini
tempat yang pernah memberikan kenangan
tentang hidup yang penuh nestapa
tapi aku akan terus berjalan
meninggalkan suara-suara nyaring
yang memekikkan telinga
aku ingin mandiri berdaya guna
dengan senyuman kecut
memberi arti tanpa kesia-siaan
perasaan takut kerap melanda
disegani orang
aku pergi ingin memberi arti
kuajak lamunan mengentalkan keraguan
Kandangan, Maret 2011
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H