Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Simponi Pagi yang Indah

10 Februari 2015   14:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:30 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin menciptakan banyak puisi

menikmati aroma pagi di pedesaan

terus melanjutkan banyak harapan

biar semua orang tahu

seraut wajah pilu tak menggetarkan

menulis hari-hari dengan keceriaan

menjadi konsumsi orang banyak

ada kalanya resah melanda

kembara menelan syahdu

ayu sekarang kita mamikat janji

tidak ada sapu disini

lama menunggu truk datang

pulang saja ke rumah

biar tenang pikiran

minta dilajari baulah video

semua ingin merasa lebih

menjadi lebih baik lagi

dengan segala perubahan

terkadang harus melewati onak dan duri

seiring waktu yang berjalan

mampu menerabas kelam

sudah mendustai diri

Persija bekuk Barito Putera 2-1 pada laga uji coba

menjalani tumbal diasingkan ke Samarinda

ada satu respon positif

atas irama karena simbolisme

wujudkan mimpi gapai cita-cita

jadilah sang pengajar

banyak tugas yang harus diselesaikan

apa gunanya nanti

kedipan matanya yang menghanyutkan

tapi ini seperti orang yang ada di Jakarta

bagawi kulir

di Purbalingga PNS wajib memakai batu akik klawing

demam batu klawing

promosikan potensi daerah

ragam corak dan warna

prajurit POLRI selalu siap

tidak ada lagi yang botak

situasi yang kerap berontak

kenapa begitu lamban alur berita

di website Kanwil Kemenag Kalsel

dengan sepenuh hati banyak berharap

sungguh sebuah usaha yang patut di apresiasi



Kandangan, 03-02-2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun