Aku bangga jadi urang Angkinang Selatan
dalam pendaran waktu yang bimbang
ingin kembali ke masa lalu
ibadah terus ditingkatkan kualitasnya
Akulah sang pencemburu itu
ingin umrah dan naik haji dengan orangtua
perempuan cantik beradat tinggi
lerai bijak senantiasa meratap
senyum berderum semakin ranum
Rekah membuncah sengketa yang latah
harus selesai hari ini juga
satrup wan mari jadi santapan
atur semuanya sesuai harapan
terik mentari di siang ini
ingin disapa orang orang penting
Pertapa rindu merajuk sentimen
selalu bermimpi duit banyak
pendidikan tinggi jabatan hebat
isteri cantik anak anak intelek
mobil mewah rumah bak istana
punya kekuasaan dan jabatan penting
Berpengaruh di keluarga dan daerah
selalu didampingi bodyguard
harta melimpah tanah dimana mana
namun seberapa lama kau di dunia
paling lama 100 tahun
setelah itu ditimbun tanah tak berkuasa lagi
Kandangan, 28 Juni 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H