Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Mengukir Imaji Dalam Kabut Duka

3 Mei 2015   17:56 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:25 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tentukanlah kalau seperti itu inginmu

berhasil berpuisi dengan sendirinya

kalahkan banyak ambisi yang ada

banyak terpaan yang menjelma

dari separuh nafas yang ada

tak seperti dulu yang pernah ada

kau bayangkan bersama

tapi seperti tidak ada artinya

mencari secercah harapan

merasa tidak nyaman sendiri

terkadang muncul rasa minder

aku ingin terus menulis

sekarang dia jadi kepala sekolah

dulu taimbai waktu sakulah

aku kaya ini haja

tak ada perubahan berarti

nyanyian seribu tingkah

berakhir dengan kesunyian jiwa

mata hati yang lirih

aku masih berkutat dalam ketidakpastian

mana ada penulis yang kaya raya

setangguh harapan yang kau impikan

nama yang seharusnya bermakna’

memindai sepenuh hati

dendam kesumat tiada lara



Kandangan, 29-04-2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun