Menengok hari esok yang ceria
aku ingin bisa kaya urang jua
ingin berbeda dengan yang lain
ada apa denganmu disana
mendendang waktu sapenuh purnama
Kabar dunia di akhir zaman
jadilah sang pemenang
teruslah menulis dan berkarya
sepanjang itu yang kau mau
meneruskan tradisi gejolak merindu
Memberi warna kehidupan yang pasti
kembalilah kepada prasasti
kenal kepada lembaran kertas kitab suci
kembali berguru kepada diam
sungguh itu hal yang teramat bagus
untuk dilakukan sepanjang takjub
Kenyam kalam batin di dalam
itu puisi Ibramsyah Amandit
kaganangan Banua saurang di Tabihi
Karang Jawa di Padang Batung, HSS
Salam rindu seorang penyair pasti
dimana kau dapatkan nomor itu
dengarkan suara hati orang kecil disini
meniti hambatan mengulur jalan menandingi
Jangan sampai mengganggu konsentrasi belajar siswa
kau cari dalam ragam sepenggal luka
takjub akurat merestu hasrat prasangka
akhirnya kita bisa bernafas lega
Kandangan, 9 Desember 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H