Ranah melingkup jati diri yang absurd
bangga bisa jadi bagian dari Kompas
andai masuk dalam jajaran redaksi
bisa dikenal luas orang lain
agar kamu tetap semangat dalam menulis
Sungguh ini hal yang teramat riskan bagiku
mendekap waktu sepenuh cerna
jangan hanya jadi penonton saja
rindu memikmati sajian menu di RM Hj Janai
kapan ya bisa kesana lagi
Membayang cahaya gurindam saling bertebaran
aku suka karena kamu juga suka
jalan kebaikan yang harus diikuti
dengan sepenuh nyata saling mengeja satu sama lainnya
badapat kuitan angkat amun ka gunung
basapidaan waktu hujan turun
karena tanah becek penuh lumpur
Teruslah semangat menulis sepanjang arti
perjalanan hati lugu dalam pikiran
menjemput rejeki dengan puisi
hujan di pagi Senin
kalau semuanya akan saling beraturan
Kalam diri merangkai niscaya menghentak
dari ragam aturan yang pernah ada
sosok hijab menuai arti
lega hati menuntas bakti
bahagia menimpa hati dalam pesona diri
Kandangan, 7 Maret 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H