Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lagu Rindu Tak Menentu

16 Maret 2015   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:34 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Datanglah datang dengan banyak kesetiaan

alangkah indahnya bila berita gembira

yang kuterima nantinya

sedemikian sempit kosa kata yang kumiliki

anggap apa aku ini disini

bila tirai tak terbuka rapi

surat gasan Acil Hj Sarjiah

di Mekkah Al Mukarramah

visualisasi keadaan lempeng haluan

rindu pertemuan itu agar datang

semua kau sendiri yang akan menentukan

aku kada dibawa orang lagi

ada waktunya makan mandai haja

bini bungas baik hatinya

sejuta misteri yang belum terpercayakan

dari kekuatan sepenuh cinta

dia berjalan memutariku

dari kekuatan yang ditorehkan

semenjak itu kau harus tahu

dari kesungguhan cinta yang dimiliki

tak tentu arah dari apoligi cinta

yang terus sengkarut waktu yang ada

kesunyian diri yang kerap menerpa

aku butuh pendamping hidup

untuk tuntaskan segala kesepian

memindai segala harapan yang meneriap

anggap apa aku ini

rasa malu menubir hari-hari

berbulan-bulan lamanya melakoninya

sepanjang harapan yang kau inginkan

tak sepembicaraan

keegoisan diri yang ada

aku harus bagaimana lagi

saatnya untuk berinteraksi

dalam lajur-lajur mimpi sesaat

aku ingin tetap setia pada banyak kemampuan yang diberikan

yang terus menggelorakan banyak impian

tuntaskan duka lara

dari rerimbunan pengaruh zaman

Wati Ajam Umanya Jubai meninggal dunia

mendadak di RS Ceria Kandangan

selamat jalan sang pengabdi

mungkin kelelahan karena sibuk panen raya

di Kayu Abang sebelumnya

tapi aku belum datang malawat kesana

mungkin esok pagi saja

kaki cukup berat untuk melangkah

tentu ketidaknyamanan yang terus menggelayut

Kandangan, 11-03-2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun