Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Bibir Biru Kian Mencumbu

4 April 2015   06:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:34 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkinkah esensi waktu bertabur asa

mengakomodir semua itu

semangat terus untuk berkarya

tanggung jawab penonton

uang pajak lari kemana

kelembutan dalam perjalanan

semenjak pertama kali bertemu

BBM naik lagi

tak ada demo warga seperti dulu

ranai-ranai haja

hari itu hari kiamat

hari yang menghancurkan jagat

kepingan bangkai berserakan

tempat bersarang angkara murka

menggapai puncak keinginan

memberi harap sejuta ratap

daun-daun pun mengering

andai satu puisi berharga

dengan rupiah

tentu beberapa ratus ribu tercipta sekarang

segenap kemampuan dikerahkan

datanglah lebih awal dan pagi-pagi

tetap terkendali pada tempatnya

yang menghadang di tengah keasyikan

mengintip retasan kebisuan

mengetik tulisan di komputer

seribu satu macam

itu bidang pekerjaan

pulang dengan tertunduk lesu

petualang tanah jalang

UAMBN 2015 berakhir di MTsN Angkinang

siswa fokus belajar kembali

sambil menunggu hasil

dan juga UN 2015 yang menghadang

tuntaskan segala kelaraan hati

aku bebas berbuat apa saja disini

sepanjang masih punya etika

dan tidak melanggar norma agama

aku ingin semua bisa digapai

dengan semangat tinggi

mempertegas segala kepiluan hati

dari beragam objek pandangan

datanglah pagi ini dengan cerita indah

pilihlah yang terbaik dari semua yang ada

agar senantiasa tak ada yang diharapkan

tuntaskan kegamangan yang menyelimuti

Kandangan, 29-03-2015

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun