Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Impian Terbentang

3 Oktober 2023   08:08 Diperbarui: 3 Oktober 2023   08:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Akhmad Husaini

Hari-hari dilalui Dugal dengan sepenuh senang dan kesyukuran. Ia berharap terus bisa berbuat kebaikan kapan dan dimanapun berada. Dugal tak ingin membebani orang lain. Terus melakukan hal bermanfaat untuk orang lain.

Hubungan Dugal dengan sahabatnya, Anusar, agak renggang. Ini karena Dugal tersinggung dengan ucapan Anusar yang mengatakan Dugal tak berpendidikan tinggi, jadi tulisannya tak berkualitas. Beda dengan yang sarjana. Dugal orangnya pendiam. Tapi ia juga mudah tersinggung.

Dugal sempat menyatakan tak ikut Aruh Sastra, tapi karena ajakan Namila, Dugal luluh juga mau ikut Aruh Sastra. Anusar yang ceplas-ceplos, sejak bermasalah dengan Dugal tampak terlihat sendu.

Beberapa kali Anusar mencoba minta maaf kepada Dugal, baik lewat WA, lewat rekan yang lain, Dugal kokoh pendirian tak memaafkan, untuk melampiaskan sakit hatinya. Entah nanti setelahnya.

Hingga saat mereka mengikuti Aruh Sastra di Pagatan, suasana itu tetap terbawa. Dugal yang terkenal pendiam dikalangan rekan-rekannya, terlihat semakin pendiam.

Hikmahnya, anggota rombongan baik yang muda maupun yang tua tampak begitu hormat kepada Dugal. Mereka agak sungkan sekedar untuk menyapa Dugal. Hal ini membuat Dugal agak salah tingkah. Bersikap wajar saja, menghadapi semua itu.

Sepulang dari mengikuti Aruh Sastra di Pagatan, banyak agenda kegiatan yang mesti dilakukan Dugal. Semua berhubungan dengan aktivitasnya sebagai penulis. Dugal harus bekerja keras untuk menjalankan rencana itu. Biar bisa terlaksana sesuai harapan.

"Ada undangan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di tempat Sari, di Labung Anak, bagaimana bisa hadir nggak, " beritahu Lazir kepada Dugal.

"Insya Allah hadir, saya bisa hadir, saya ikut saja, " ujar Dugal.

Dugal dan Lazir kerap datang ke Labung Anak untuk silaturrahmi dengan sahabatnya yang ada di sana. Jarak rumah Dugal ke Labung Anak sekitar 40 kilometer. Persahabatan yang terus terjalin akrab hingga sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun