Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kemungkinan Terbaik

3 Oktober 2023   06:57 Diperbarui: 3 Oktober 2023   07:35 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Akhmad Husaini

Dugal senang jalan-jalan ke tempat alami seperti itu. Walau banyak rintangan dan hambatan, juga jarak yang cukup jauh, tetap ia lakoni.

Inspirasi bisa hadir dari melakukan perjalanan itu. Tak akan ia lupakan seumur hidupnya. Kesan manis akan disisakan sebagai pengalaman silam penuh semangat tinggi.

"Lewat perjalanan ke tempat alami, saya bisa mengambil hikmah dan manfaat untuk jadi pemantik hidup ke depan, " ujar Dugal berfilosofi.

Dugal melakukan perjalanan bersama teman akrabnya se kampung bernama Lazir. Lazir menemani Dugal kemana saja sepanjang senang dan mampu. Rela menempuh jarak yang cukup jauh, untuk satu tujuan.

Dugal dan Lazir sama-sama senang jalan-jalan. Jalan-jalan yang bermanfaat tentunya. Perjalanan yang menghadirkan banyak kesan, kesan manis dan indah. Semua terekam indah di memori Dugal, yang suatu waktu bisa diputar kembali. Ingatan senang dan bahagia.

Kampung Angkinang, tempat Dugal tinggal berada di kiri kanan jalan nasional. Cukup vital dan strategis. Dugal cukup beruntung dikaruniai kampung yang tenang, aman, dan damai. Kampung yang selalu ramai siang malam. Kampung yang warganya rukun.

Pergi ke warung depan madrasah. Perut sudah keroncongan. Perlu untuk diisi. Dugal pesan kepada pemilik warung teh es dan nasi putih berlauk haruan masak habang. Tak sampai lima menit nasi itu sudah ludes. Ambil lagi wadai yang ada di etalase kaca. Ada apam dan wadai untuk.

Di warung saat itu tak banyak orang. Setelah membayar Dugal kembali ke tempat kerja. Meneruskan tugas yang ada. Hingga siang hari Dugal berada di ruang Tata Usaha.

Pulang dari madrasah Dugal berbaring di kamar. Lelah setengah harian berkutat dengan pekerjaan. Sambil rebahan ia dengar ceramah agama dari speaker mini. Materi ceramah ia ambil dari youtube. Ada penceramah terkenal di Banua. Dugal merasa tercerahkan dengan mendengarkan ceramah itu.

Lewat ceramah agama yang ia dengarkan, bisa juga menghibur, bila ceramah diselingi dengan humor. Selama beberapa puluh menit ceramah ia dengarkan, lalu dimatikan untuk tidur. Jelang Maghrib baru bangun.

Banyak keinginan Dugal yang belum tercapai. Tak mudah memang untuk bisa meraihnya. Butuh kerja keras dan perjuangan yang luar biasa. Tapi tekad kuat sudah membaja. Dugal berharap semua itu akan dilewati seiring perjalanan waktu. Tujuan nyata mesti bisa dirasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun