Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hujan di Pagatan

5 Januari 2022   11:42 Diperbarui: 5 Januari 2022   11:49 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tengah asyik menikmati suasana Pantai Pagatan sore Jum'at jelang senja, hujan turun lebat mengguyur. Bergegas Dugal dengan teman-teman mencari kataduhan. Dekat kantor Koramil Kusan Hilir ada bangunan kosong yang pas untuk berteduh. Ke sanalah mereka menuju.

Rombongam Dugal yang bajalanan selain Dugal ada lelaki tiga orang lagi. Juga yang perempuan ada 6 orang jadi sepuluh jumlahnya. Anggota rombongan lain di rumah saja istirahat setelah baru tiba dari Kandangan menuju Pagatan untuk mengikuti Aruh Sastra selama tiga hari.

Dugal lebih senang bajalanan mengeliling kotaPagatan, tak ada uyuhnya. Hujan masih lebat saja. Lalu Dugal menghubungi Hj Fatma, pemilik rumah tempat buhan Dugal menginap selama Aruh Sastra. Memberitahukan kalau kehujanan dekat Koramil Kusan Hilir.

Jarak ke rumah H Fatma lumayan juga kalau bahujan berjalan kaki. Mambasahi. Maksudnya minta dijemput bermobil atau diantari payung beberapa buting. Akur kata Hj Fatma nanti diambili dengan mobil.

Tak lama  datang jemputan, Hj Fatma sendiri yang membawa mobil dan menyetirnya. Karena mobil hanya muat berenam saja, jadi yang berenam dulu dibawa pulang, yakni buhan bibinian. Rasuna duduk di depan dengan sopir Hj Fatma. Yang lain di belakang. Tak lupa menyerahkan dua payung kepada Dugal. Manyuruh bajalan haja menuju rumah.

Mobil melaju. Dugal pulang dengan Iwan, Bapak Hairin, dan Mudrik berjalan kaki menembus hujan pulang ke penginapan, masing-masing berpayung berdua. Karena tidak purun, setelah sampai mengantar yang perempuan, Hj Fatma balik lagi maambili buhan Dugal.

Kebetulan Dugal dkk singgah di sebuah Langgar seberang Kantor Pos Kusan Hilir. Jarak ke rumah sekitar 1,5 kilometer. Lalu dugal memgambil alih posisi sopir. Hj Fatma berada di sampingnya. Sementara Bapak Hairin, Iwan, dan Mudrik di belakang.

Tak lama setelah meluncur, mereka tiba di rumah. Tak langsung masuk ke dalam, setelah turun, Hj Fatma minta langsung mobilnya di bawa ke garasi. Lalu Dugal mengerahkan mobil itu ke garasi.

Setelah itu ganti Hj Fatma yang menyetir untuk memastikan posisi mobil masuk dengan tepat di dalam garasi. Dugal belum masuk menunggu Hj Fatma keluar dari garasi, dan menguncinya. Kemudian  Hj Fatma dan Dugal masuk ke dalam rumah.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun