Paling lama setahun atau lebih bertahan, itu sudah bagus. Sekarang coba lihat apakah objek wisata itu tetap ada, tetap bertahan, atau masih eksis? Entahlah saya kurang tahu. Beda dengan wisata alam buatan Allah SWT. Bisa bertahan lama, sampai kiamat.
Buktinya Air Terjun Riam Barajang ini, sejak 26 lalu saya ke sana, hingga sekarang tetap eksis, tak berubah lokasinya. Mungkin yang berubah di sekitarnya yang didirikan bangunan penunjang untuk beristirahat, lalu papan penunjuk lokasi, dsb. Papan penunjuk gunanya untuk memudahkan orang menuju tempat tersebut.
Terakhir saya ke Riam Barajang sekitar tahun 2019, bersama seorang kawan, disela-sela mendampingi siswa mengikuti perkemahan di Tanuhi, datang ke sana. Suasana sepi karena tak ada orang, kala kami datang ke sana.
Saat seperti itulah yang saya senangi untuk menikmati Riam Barajang. Tidak mandi, hanya menceburkan kaki ke air putih bening menyegarkan. Bagi Anda yang butuh suasana berbeda, alam yang sejuk dan gemericik air turun dari tingkat atas ke bawah kolam alam, tak ada salahnya datang ke Riam Barajang, dijamin puas. (ahu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H