Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Singgah di Perbatasan Kalsel-Kaltim, Istirahat Siang

22 Desember 2021   09:57 Diperbarui: 22 Desember 2021   10:12 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar lima jam perjalanan dari Hangkinang, rombongan Silaturrahmi Ziarah Amang Dugal tiba di perbatasan Provinsi Kalimantan Selatan-Kalimantan Timur, sekitar pukul 13.00 WITA. Perbatasan Kalsel-Kaltim, terletak antara Kabupaten Tabalong (Kalsel), dengan Kabupaten Paser (Kaltim).

Ini pengalaman Amang Dugal, 4 tahun lalu sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, atau tepatnya sekitar tahun 2016 silam. Di perbatasan tersebut, setelah turun dari bus yang membawa rombongan, mereka istirahat, untuk makan siang dan menunaikan ibadah shalat fardhu Dzuhur.

Amang Dugal memanfaatkan kehadirannya di perbatasan antar provinsi itu dengan mengelilingi kawasan sekitar. Menikmati suasana perbatasan. Ia sempat naik ke bagian atas. Ada tugu / prasasti peresmian lokasi perbatasan oleh pejabat daerah setempat puluhan tahun silam.

Di Kawasan perbatasan itu terdapat beberapa kios dan warung minuman. Termasuk pula penjual es kelapa muda dan gorengan. Amang Dugal turut merasakan nikmatnya es kelapa muda yang diperjualkan di tepi jalan tersebut. Jauh-jauh dari Hangkinang, merasa gerah, pas sekali menikmati es kelapa muda di siang yang terik itu.

Setelah dirasa cukup istirahatnya, rombongan terus melanjutkan perjalanan menuju Penajam, untuk kemudian menyeberang mengunakan kapal ferry menuju beberapa kota di Kaltim, yakni Balikpapan, Samarinda, dan berikutnya ke Tenggarong. Selama beberapa hari Amang Dugal dan rekan-rekannya melakukan ziarah, silaturrahmi, dan berwisata. Sungguh ini pengalaman yang tak terlupakan oleh Amang Dugal seumur hidupnya. (ahu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun