Selalu dekat setiap hasrat tentunya
gerimis mengunang terpa paduan nyata
jejak niscaya saling percaya bersampiran
pagi indah mengemban seribu senyuman
pemaknaan diri perintah akan kita datangi
cengkeraman warna merajut rasa menimpa
Terka gelisah skenario paduan pendam
suara segenap geliat meredam silam
kemana aku akan mencari tak ada juga
ketetapan jejak rekah pualam mengikis
muncul kecamuk arus sandera alunan tipis
selalu terlihat nikmat tanpa ada kesadaran
tawa hampa gemerlap jengah wibawa pantang
Irama hidup terus berdenyut penuh elegi
ingin kau tahu tentang segala keadaan tentu
sentimen gejolak riuh tikuan cumbu terdalam
nalar berbeda dengan remang kesan waktu
memilih sangkaan damai kesunyian mendera
tabik tegas himbauan penuh status mengikis
Sungguh terlalu memang toleransi sahaja
tebaran janji restu mengurai kerinduan bakti
upaya bangkit dari celah keterpurukan silam
celah ikatan selera riuh tendensi berlalu kelam
tak akan memaksakan untuk bawa cerita kelabu
canda tawa merenda kisah silam kian menggebu
Angkinang Selatan, 25 Mei 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H