Merekah desah lamunan pantau cerna terima
redup pelangi sepanjang pendaran lugas arti
paduan tentu kelam mustika belahan irama
terpantau ide sengkarut wibawa perkenan
kemajuan terbilang indah memudahkan semua
terus semangat jalani hidup dengan lugas
Kian merintih melankolis upaya lerai seksama
selalu bebas menebar banyak saling bersama
memintas hidup gapai sangka wujud irama
semua saling menuntas ragam diri trauma
jelajah normal mengharapkan itu kau rasa
perjuangan jalinan membawa lantunan status
ketetapan suara merintih peraman kesumat
Semua akan kalah karena kekuatan ego
kembali tetap membantah kesendirian manja
bila semua akan berakhir dengan begitu manis
selalu tampil pujaan menandaskan strategi bantah
menyikapi harap berbuat jenggala terpaan juara
seperti maksud meniadakan kehendak pendam dentam
Menawar perilaku sukma dalam wacana bincang
sepanjang menerawang gelisah remang secercah
bergelut intim segala sangka watak membuncah
segala tentu akan mampu mendera sementara
apapun itu kelihatan padanan pengaruh diri kita
pelanjut segala  intonasi memantik titik pintal
Hulu Sungai Selatan, 10 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H