Semburat naluri bijak menakar ilusi canda
selalu ada kebiasaan baik mengurai rasa
tak tahu akan keadaan gemulai angkasa
tabik merestu jelita teruji sengketa menentu
menantang siang sindiran dalam igauan terpa
menyandang ikatan tinggi tak akan gundah
Histeria kelembutan menyerta tampilan skeptis
terdampar kesan diri merajut purnama menyatu
insting terus mengabdi tangguh sepanjang waktu
kerinduan berdaulat seteru memendam tabu restu
buatlah aku agar bisa tersenyum sepenuh perhatian
menerjang lembut igauan menyerta segenap terpaan
Semuanya bisa merinai segala dengan mudah
kerling lara hati bertabur semangat juang
buat banyak harapan sementara menanti
pualam rindu menderu sukma merasa pasti
tulus ikhlas mengabdi sempurna relung makna
hidup akan terasa lebih indah dalam kelana
sigap leluasa katamu hal itu cukup adil sekali
Cinta silam bersemi kembali menautkan janji
bertanggung jawab harus bisa dijalankan kini
jauh lebih baik lagi adanya nanti bisa melangkah
dalam paduan jejak narasi sirna intim membuncah
akan ada nalar taktis merintih sendu pijakan statis
sang kencana ilusi pegangan pasti tebaran puitis
Hulu Sungai Selatan, 2 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H