Senyum keadaan tirani watak kembara
bukti kerja keras menafsir mimpi hujan
terus menjadi sesuatu kekuatan penuh
alur ketegasan membias narasi rindu
gelisah pagi senyap gulita tirani merdu
hawa senyum gembira meraih hari-hari
Taktis prasangka mengatur hinggap genggaman
timpa harus ada keterpaksaan dibuat-buat
umpama risau melanda kecamuk jiwa geliat
walau remang mereka tak mengharapkannya
apa upaya kemestian balasan dari semua itu
begitu baiknya mereka kepada kita merasa
curiga rentak keperluan hadir bawa nelangsa
Diam saja sudah upaya sementara paksa
hinggap lamunan potensi bergetar ragu
hakikat padu ingatan terpantik kondisi
intonasi bayang kehampaan sadar ambisi
hentak suara lamunan diri serupa menyerta
pertemuan tepat menggenggam ego gontai
Biarkan aku seperti ini saja adanya dulu
bertarung dengan pengalaman hidup berseri
episode hegemoni celah celoteh tirani mendera
terbiasa kau rasakan penderitaan itu sementara
sendu tak seperti itu harapkan selalu menanam
semburat halus kondisi simpulan terikat harkat
Angkinang Selatan, 12 November 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H