Dugal mendapat kiriman pesan mesengger dari akun facebooknya. Seseorang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), mengaku bernama Rissa, asal Ilung, Kecamatan Batang Alai Utara (Batara). Seorang guru PNS Bahasa Indonesia di sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs). Jarak rumah dengan madrasah sekitar 4 kilometer. Mengaku mengagumi tulisan Dugal di blog.
Sudah beberapa bulan selalu membuka blog Dugal. Pertama tahu dengan blog Dugal saat iseng di waktu senggang mengetik nama kampungnya di mesin pencarian. Lantas ada foto dan tulisan tentang Cincin Ilung, Warung Arema Ilung, dsb.
Ternyata itu tautan blog milik Dugal. Sejak saat itulah Rissa  selalu ketagihan membuka blog Dugal yang isinya macam-macam tulisan. Apalagi sebagai guru Bahasa Indonesia ia banyak-banyak berterima kasih dengan adanya blog tersebut.
Setelah itu Rissa mengagumi sosok seorang Dugal. Ingin bertemu langsung dengan orangnya. Cari informasi di facebook dan juga nomor handphone / WA, pas ketemu. Dugal dan Rissa makin  akrab saja. Pertemuan di Masjid Agung Riadhusshalihin Barabai.
Sejak saat itulah Dugal tahu kalau Rissa sudah bersuami dan dikaruniai dua orang anak. Tapi sekarang statusnya orangtua tunggal, suami Rissa meninggal dunia. Di rumah Rissa tinggal dengan dua anaknya, ibu dan adik perempuannya. Ayah Rissa sudah lama tiada.
Rissa senang dengan tulisan Dugal di blog, berupa curhat, puisi, dsb. Rissa mengaku senang membaca, tapi tak suka menulis, apalagi sampai tulisannya dipublikasikan, hanya disimpan saja di file laptop atau handphone. Ia masih malu dan takut dicap jelek,.
Sejak bertemu Dugal, Rissa ingin belajar menulis lebih baik lagi. Dugal membantu Rissa berupa masukan dan koreksi tulisan yang dibuat. Dengan demikian bila sudah bagus dicoba untuk dipublikasikan ke media.***
Kandangan, 6 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H