Sebelum itu bisa terjadi nyata nantinya
mencumbu perdana hakikat berseru
satu kepastian menerawang cernaan restu
kau mesti datang lagi kesana sepenuh warna
rekah erat menajamkan taruhan hakikat
bukti kita pernah satu gambaran bersama
Sebuah kesungguhan purnama meramu imaji
saat kau bisa saling bersama menyeru janji
saatnya kita berusaha jadi yang terbaik
bingkai ingatan pijakan penuh pantik
tikam memanjang himpitan dekapan layu
pasrah keadaan saling menggerutu bayu
Pongah jiwa mencerna gerusan tabiat siksa
menatap watak jauh kumandang batas
berat pengaruh hidup jelita mewarna redup
tabir kepastian lingkup suasana menasbih
batas perhatian sepanjang noktah
rindu nyanyian kehendak menatap latah
pahit dirasa mencerna harapan memindai
Berdaya tingkah signifikan memberi segala
terpana gejolak menerpa ego padanan raga
tak ada hal membosankan selama disana
bentangan nalar ternyata menerta purnama
kau beri banyak jalan saling seirama adanya
menapak canda perangai intim nyata
kalau semua bisa saling menyerta pasti
Kandangan, 27 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H