Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Awang Dua

5 November 2019   12:06 Diperbarui: 5 November 2019   12:18 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ahad pagi dengan pamannya, Dugal berdua pergi ke Awang Dua, kawasan persawahan dan saluran air yang ada di kampungnya, Liang Undayang. Berjarak sekitar satu kilometer dari rumah Dugal. Mereka berjalan kaki dengan membawa unjun dan keranjang tempat ikan.

Singkat cerita disana mencari tempat yang pas memancing ikan papuyu dan sejenisnya. Namun pada saat Dugal ingin turun ke sungai, karena terkait ranting kayu yang tumbang, tiba-tiba di atas pohon jingah yang tak jauh dari hadapannya, tampak sesosok makhluk aneh berdiri.

Karena takut Dugal naik ke atas sungai. Lantas menemui pamannya yang berjarak sekitar 10 meter. Kepada pamannya diceritakan pengalaman yang baru dialami itu. Tak lama kemudian mereka pindah posisi untuk memancing ikan.

Di kampung Dugal ada sebutan dua Awang, yakni Awang Satu dan Awang Dua. Awang Satu masih aman untuk didatangi orang. Karena disana ada beberapa rumah warga. Sementara Awang Dua, karena cukup jauh, juga masih banyak  pepohonan, jarang orang datang kesana.

Selain pohon besar dan agak rimbun dengan tanaman liar. Mungkin karena baru pertama kali kesana, jadi Dugal merasakan hal berbeda, di luar nalar akal manusia. Yang cukup dikhawatirkan warga apabila Awang Dua menjadi sarang orang berbuat kejahatan. Mudahan saja itu tak jadi kenyataan. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun