Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Perkenan Waktu Gejolak Meratus Mesti Terhenti

16 Juli 2019   12:17 Diperbarui: 16 Juli 2019   12:21 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hentak kesempatan ikatan persaudaraan gembira
lihai melangkah arah segala asa kian membara
nuansa berbeda lenguh diri bergemuruh pindai
bernalar di ruang kosong untuk beberapa lamanya
harapan untuk selalu mengandalkan cerita dinamis
hadir wibawa mengutamakan beragam janji manis

Bergema himbauan saling menanggung pasti
derai seimbang kesungguhan kultus berperi
pejam histeria lagu meramu senada meneguh
yakin bisa lakukan semakin tahu segenap khasiat
kenangan bersungguh arti membelai tirani
menggelorakan sesuatu agar bernilai manfaat
walau jarang tengadah cukup jauh menambat

Perkenan waktu gejolak Meratus mesti terhenti
perlu banyak waktu untuk datang kesana lagi
warnai hari-hari terus menampak sangkut elegi
tak perlu ada sedu sedan menakar jelas tentu
ketika semua bernalar pesta meramu wujud
selalu paham dalam lingkup kebijakan

Banua bangga semua tergapai begitu pasti
bisa melakukan banyak kemampuan disini
agar tahu segala untuk upaya sepenuh diri
kalau itu sudah perihal amat lumrah menepi
datang rentang melerai sedari tadi mengintai
persembahan tegas lupa memagut mimpi

Kandangan, 16 Juli 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun