Dalam alur nyata kumandang tirani gontai
mengabarkan tentang segala hal merangkai
ketentuan yang sudah ada dinamika helai
ketika merias padanan esok hidup membingkai
penyantun penting kesunyian yang terlerai
remang bayang melambung bukti santai
Menyentak harap keadaan penuh makna
menangkap periode jawab berada yang ratap
takaran jengah larut oleh keadaan menimpa
aturan tempo memikat seksama belaian siang
pergi jauh menerawang remang sejuta bintang
dalam risau kualitas risau semakin panjang
rentan selalu ada hal baik menyerta pelangi
Terbias kebersamaan dangkal kejelian yang terbagi
jejak-jejak tangguh serpih menempuh pentas elegi
kebersamaan intim turunan setiap petang terasa
bias harmoni diri pindaian kenangan keteguhan
belenggu rasa merias rona mimpi penuh sentuhan
selalu ada perbedaan memikat tegas kesalahan
Jingga hati meneriap candaan terpaan bersahutan
terserak oleh ragam gejolak menegas himpitan
ingin semua bisa terangkai dengan lekas menatap
jantung peradaban kian merenggut batas ratap
selalu mengiring perasaan yang tandus terlelap
berjalan jauh mengerling warna sepanjang harap
Kandangan, 17 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H