Dalam ragam kehendak menampak justru
emosi gemulai ego berpatri liku menumpu
lantunan jingga menyibak dera irama kendali
langkah tangguh menebar cumbuan geliat
bingkai diri selembut nyanyian kian terurai
alasan apalagi yang diberikan sepenuh nyata
Meraih tipis gerimis potensi jenggala
memandang segala senyap hari-hari
hingga perjalanan ini terasa manis dirasa
malam menegang puncak harap segala
terus bermimpi senang itu bisa dicerna
menatap perangai kesudahan bimbang
Menghinggap lamunan membuat tikaman rasa
menatap arus jelas di tengah dekapan gerutu
inisiatif diri pantang mengembang kelaraan diri
candaan restu semu menerjang firasat berdetak
tambatan menanam sunyi geliat hijau merentak
kau anggap cegah ajakan penuh makna menyibak
Menyudahi rasa segenap rangkaian ambisi
terbiasa sunyi merangkai jejak hati meniti
tak terhingga batas igauan penuh penasti
tempias haru melambai selera pindai tentu
sudah menjadi ketegasan menimang waktu
hanya sebersit kemampuan memendam tiku
Kandangan, 30 November 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H