Di bawah tiku lelah kesenduan betapa mengharukan
merubah banyak ketentuan dalan lingkup yang berlalu
menyangga pikir tepi dalam cernaan penuh takdir
bakat sendu aturan gelimang sangka rasa beruntun
dalam remang cahaya pendar penuh suara niscaya
peraman setia ranum menyilang ramah yang indah
Keluh kehidupan rekah yang begitu dinamis melankolis
warna mencinta dermaan empati risau menagih ritmis
tenteram kelanjutan rajutan purnama merayu bertindak diri
tegas nalar jemputan teramat sempadan haru seruling
tingkah menjejak sapa saling intim saat itu mengerling
asal kau tahu semua menunggu yang sudah disampaikan
ganggu terlalu lama juga rasa nyaman menghinggap
Dekap selera menampak janji sepenuh ringkih
dalam kesenyapan dua simpai saling memberi pesan
jalan kebaikan menerka usaha meneguh elegi berkesan
karena aku merasa kurang terperhatikan saat itu
lingkup sejahtera melarung pandang menggantung
mengitari hasrat kenangan pandangan terkepung
Bingkai memadu kasih terhampar lagu rindu sembilu
sangka tinggi selalu ada mengharap derap wacana syahdu
ego menyerpih semampai memanjang kekuatan jengah
kilau bangga menata arus lurus terjangan irama watak Â
hikayat sanggah isyarat teramat murung mencandak
semua bisa berjalan sepenuh harap memintal kehendak
Kandangan, 19 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H