Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sangka Pamrih dalam Pijak Arus Mendidik

20 Oktober 2018   10:11 Diperbarui: 20 Oktober 2018   10:36 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tajam pandangan sangat menguatkan menjauh daya
membawa banyak pengaruh terhadap kehidupan orang lain
disini damai menggayut jauh dari hiruk pikuk
menapak angkuh kehendak kian tegas mengharap toreh
tinggalkan segala pikiran yang menancap alur pedih
karena kau begitu dalam mementang jiwa risih

Tidak suka dengan hal-hal yang ribet menyusahkan
mengungkap dunia agar terus lebih jelas adanya
senda merisau tautan rindu menakar perdaya
terus bangga saling menyerta dimana-mana
menuliskan segala kemungkinan yang ada diminta
karena kau sudah tahu akhir dari semua itu
mengukir kelembutan senyum menandai melindap waktu

Jangan pernah salah melangkah dalam hidup
perjalanan panjang pesan sponsor ditancapkan
mengulang pijak lamunan statis meritmis
apakah kau masih disana berada dalam gerimis
hanya satu yang bisa didapatkan semua itu
remang meniku senang tentu mengurai beribu janji

Sangka pamrih dalam bijak arus mendidik
sukma seraya mengukir sangka membelit
ramah rentang pesona menubir trauma
nada bersinggungan kelanjutan seluas pandang
bentang upaya mengigau serpih keremangan
sendu bumi tanah basah selaksa kepentingan

Kandangan, 19 Oktober 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun