Kendali pesona tentu selalu menirai belai gontai
gagah menakluk langkah prahara kemudi menghelai
merias pengalaman hari membantah lumrah tersisih
tak ada sapa akrab membelai kenang sepenuh hormat
lelakon menggantang hambar melekat tumbuh apik
pantau merentang tawa membuyar bentang memantik
Merenda sapa gelitik bayang kelabu menunggu
selalu ingin melambai teman dalam pantik kesepian
bukan merenda batas rasa rindu memendam arti
tertera senang berulang sepanjang apoligi senja
deraan dendam menyerta pondasi rindu merajut
suara menegas amanat menyangka bijak tirani lanjut
Terpaan gerimis memindai sendu malam pualam
teramat senang bisa kau capai segala tenteram
terang dahaga literasi menjelma tautan kendala
tambatan dingin kelu berada pada banyak cerita
tabik lembut ingatan petuah angkuh tercipta
kau lelah mengukir banyak sengketa menggurita
Tunjuk satu bintang perilaku menekan akut sempana
membentang kelu keinginan menghias hari dengan bangga
semakin merasuk tuntas terkam jelmaan yang tertindas
lelap waktu sepanjang petuah petang jelang senja bimbang
kalau saja aku bisa memenuhi banyak naluri harapan
memendam pongah jiwa seteru rindu restu mengemban
Kandangan, 13 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H