Gempita arus waktu utama mengejar makna
bertemu ceria di atas aturan yang resmi
saling menyapa seia sekata pernah bersua
siapa yang menjadikan ragu diantara mereka
menghalau gulita menenteram gayutan sangka
untuk kemudian mereka hiraukan saja
Dalam belenggu deretan seksama meredup
selalu menyapa segala merias malam kian larut
mimpi-mimpi yang begitu manisnya bergelut
menghimpun segala keinginan menyatu
akankah semua nyata menunda seksama
berjuang melawan kesadaran hidup yang serius
kau bawa lamunan memintal lindap mendekap
Takluk kesadaran menempa hakikat pendam
tempias apoligi mewarnai cercah malam
gelak tawa menyeruak jiwa menghentak wibawa
sebatas itu kemampuan kita tentu menegang
lelakon tujuh rupa membingkas tentu memuji
karena semua harus dimaknai dengan janji
Tertikam retas ambisi mengusir jerih memburu
tak sesempurna yang kau bayangkan tentu
jika rasa silam memapah rasa mengumbar
terus mengabdi rindu serenjana mencipta kabar
semua meyakinkan akan kesadaran mimpi
mendedah rekaan sampiran meredam jampi-jampi
Kandangan, 9 Oktober 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H