Tangguh gemulai memudar tingkah berbingkai
dalam bayang kemenangan teramat hunjam
seiring waktu yang terus berputar
tak seperti dulu lagi keadaannya
dalam kesunyian yang terus mendendam arti
ketika semua bisa saling mewarna ambisi
Ungkit kenangan silam semakin kelam
penampilan keseharian cukup sederhana
apa yang ia inginkan tergapai semua nyata
kau bisa merasa canda yang serpih
selalu ada keinginan baru menyerta
karena sedang lagi banyak sengketa
rinai kesinambungan menawar jejak merana
Idaman koloni meriahnya sepenggal dunia
aku tak pernah sekali-sekali kesana
sepenuh nyata dalam impian berkenan
memental guramang mengenyam belenggu
menyerta harap membayang bangga kelebihan
ramah berselang nyanyian senja hari
Engkau menyapa aku tak paham dengannya
aku memang tak lebih dari yang dibayangkan
sangka kekuatan menjelang aliran penantian
mengalun sendu angan sepanjang harapan
lama kita tak bercengkerama seperti dulu lagi
saling mengikat hubungan dengan gemilang
Kandangan, 20 September 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H