Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Genggam Isyarat Kemudi Waktu Mendendam Hakikat

28 Juli 2018   11:28 Diperbarui: 28 Juli 2018   11:36 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari-hari yang terus kau rasakan kesepian dan ketidaksanggupan
untuk menggapai segala celah naluri tinggi
aku memang tak bisa seperti mereka
apa yang kau dapatkan dari semua itu
saling merasa untuk mengenal satu sama lain
kadang jenuh menerpa langkah waktu merona panjang gelinjang

Genggam isyarat kemudi waktu mendendam hakikat
pian kawan terbaik ulun yang pernah dikenal selama ini
mencoba membelai malam dalam deret kelembutan sensasi meraba ragam tikaman
begitu malasnya engkau untuk melakukan gerakan yang sama
untuk sekedar mengagumi kecantikan perempuan ramah itu
kau yang sungguh teramat cantik sekali

Ada rasa bangga bisa bersua lawan pian
bungas pang pian jadi ulun cangang
kemelut rasa menubir kehendak seteru restu menderu
kisah-kisah Dugal yang terus mengejar tempias
tentang cerita KKN mahasiswa yang diartikan lain
katanya itu kunyuk-kunyuk narai

Menerpa jejak petuah rembesan menata gelap tawa
senang orang lain tahu kami saling bercengkerama di media sosial
aku senang dia selalu memberi komentar
berarti ada perhatian dan tanggapan serius
beda dengan yang lain itu kelebihanmu
terserah apa maumu saja nanti agar ada kebanggaan menyerta

Kandangan, 25 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun