Mohon tunggu...
Akhmad Husaini
Akhmad Husaini Mohon Tunggu... Administrasi - Ditakdirkan tinggal di Selatan : Desa Angkinang Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Provinsi Kalimantan Selatan. Memiliki kesenangan jalan-jalan, membaca, dan menulis.

Terus menuliskan sesuatu yang terlintas, dengan pantas, tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Meraih Batas dengan Seksama

6 Juli 2017   08:51 Diperbarui: 6 Juli 2017   08:57 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dugal berada di bagian belakang. Ia sambil memposting foto dan tulisan sejam sekali. Baik ke facebook maupun Kompasiana. Doa selalu dipanjatkan agar perjalanan berlangsung lancar sampai tujuan dengan selamat dan kembali ke Banua juga dengan selamat. Di Sekumpul bus berhenti. Ingin ziarah dulu ke makam Guru Sekumpul dan menunaikan shalat.

Dugal melangkah menuju tempat wudhu. Setelah ziarah dan shalat, ia duduk di pelataran mushala Ar Raudhah. Menunggu yang lain selesai shalat dan batutukar. Dugal ketemu rekan wanita asal Martapura, perempuan itu datang dengan anaknya yang berusia tujuh tahunan.

Lalu Dugal memberi temannya itu buku karyanya, sebuah kumpulan puisi. "Makasih Ka lah atas pemberian buku ini, mudahan pian selalu eksis menulis dan berkarya," ujar wanita itu sembari minta foto bersama dengan kamera hp miliknya.

Dugal kembali menulis status di facebook, hasil perjalanan itu tiap jam. Suasana Sekumpul tampak ramai oleh jamaah yang datang berziarah, walaupun hari itu sudah sore.

Kali ini Dugal ikut ziarah ke Sampit dengan suasana begitu riang gembira. Kenapa ? Ia baru saja ketiban rejeki. Tulisannya di media dan buku mendapat reward dan royalti. Hasilnya ditabung di bank dan dibawa ke Sampit.

Karena punya ATM ia kapan saja bisa mengambil uang untuk keperluan penting. Sepanjang perjalanan ia cukup menikmati sekali. Kadang sinyal internet tak bagus, bahkan tak ada sama sekali. Ia maklum saja akan hal itu. Ke Kalteng kata orang seakan-akan pergi ke hutan. Tapi kalau ke Kaltim seakan-akan pergi ke kota. Maksudnya di Kalteng di kiri kanan jalan kebanyakan hutan belantara saja yang dipandangi.

Rombongan istirahat makan siang di wilayah Jalan Lingkar  Kabupaten  Banjar tepatnya tak jauh di dekat SMA Banua Kalsel. Dengan seksama mereka makan siang karena memang perut sedang keroncongan.

Aura berbeda terasa saat rombongan melintasi kawasan Basarang. Karena memang daerah tersebut, warganya mayoritas berasal dari Bali. Disana banyak terdapat bangunan untuk ibadah. Rombongan baru tiba di rumah teman seorang guru di Bagendang, sekitar pukul 04.00.

Setibanya disana Dugal langsung merebahkan diri sebentar. Setelah sarapan pagi berupa nasi kuning, rombongan menuju lokasi makam di kawasan Pantai Ujung Pandaran yang berjarak sekitar 100 kilometer dari rumah tempat mereka menginap. ***  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun